Hewan Darat Tertua di Dunia Kura-kura Jonathan Ulang Tahun ke-191, Sayangnya Kehilangan Penciuman dan Katarak
JAKARTA - Hewan darat tertua di dunia, kura-kura raksasa Seychelles bernama Jonathan, merayakan ulang tahunnya yang ke-191 Desember lalu.
Diperkirakan lahir pada tahun 1832, Jonathan lebih lebih dulu hadir di dunia, mendahului penemuan perangko pos, telepon dan foto.
Ia bahkan melewati Perang Saudara di Amerika Serikat, sebagian besar masa pemerintahan Ratu Victoria, kebangkitan dan kejatuhan Uni Soviet, hingga dua Perang Dunia, dikutip Euronews 3 Januari.
Kura-kura raksasa yang tinggal di Pulau Saint Helena sejak tahun 1882 ini bahkan sempat coba dipasangkan dengan salah satu kura-kura yang belakangan diketahui berjenis kelamin sama, pejantan.
Di St Helena, dia adalah harta nasional, ditampilkan di balik koin lima pence lokal. Meski kondisi kesehatannya baik, namun ia tidak lagi memiliki penciuman dan mengalami masalah penglihatan. Ia menghabiskan hari-harinya berkeliaran bebsar di halaman rumah gubernur setempat.
"Jonathan berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan semua indikasi yang ada saat ini membuat kami berharap, dia akan mencapai abad ketiga, jika memang dia belum mencapainya!" kata dokter hewannya Joe Hollins kepada Guinness World Records.
Usianya merupakan perkiraan, berdasarkan fakta ia sudah dewasa sepenuhnya (dan setidaknya berusia 50 tahun) ketika ia tiba di pulau itu pada tahun 1882 sebagai hadiah untuk Sir William Grey-Wilson, yang kemudian menjadi gubernur setempat.
"Orang sering menanyakan tanggal ulang tahun Jonathan kepada kami. Jawabannya adalah kami tidak tahu," tulis situs St Helena Island.
Usia bukanlah penghalang untuk menjalani kehidupan yang utuh dan Jonathan si Kura-kura berusia 191 tahun adalah bukti nyata.
Jonathan menjadi sangat mudah tersinggung pada tahun 1980-an karena kesepian. Dia menetap setelah menjalin hubungan dengan pasangannya, Frederica, pada tahun 1991, tetapi mereka tidak pernah memiliki keturunan. 26 tahun kemudian, misteri terpecahkan. Frederica ternyata laki-laki.
Jonathan masih memiliki 'libido yang baik' menurut dokter hewan lamanya.
"(Dia) terlihat sering kawin dengan Emma dan terkadang Fred, hewan seringkali tidak terlalu sensitif terhadap gender!" kata Hollins.
Dan kura-kura tua yang terhormat ini "tidak menunjukkan tanda-tanda melambat" dalam hidup.
"Meskipun kehilangan indera penciuman dan hampir buta karena katarak, nafsu makannya tetap tinggi," ungkap Hollins yang selalu mengetahui perkembangan pergerakan Jonathan.
Baca juga:
- Kunjungi Produsen Kendaraan Peluncur Rudal, Kim Jong-un Ingin Produksi Ditingkatkan untuk Hadapi Musuh
- ISIS Klaim Serangan Mematikan di Kerman, Komandan Garda Revolusi Iran: Kami akan Menemukan Anda
- Militer Israel Bentuk Tim Independen Selidiki Kegagalan Antisipasi Serangan Kelompok Hamas
- Gedung Putih Tuding Rusia Gunakan Rudal Balistik Korea Utara untuk Serang Ukraina
"Dia masih diberi makan dengan tangan seminggu sekali dengan tambahan buah dan sayuran oleh tim kecil yang berdedikasi. Ini tidak hanya menambah kalorinya, tetapi juga menyediakan pendorong penting bagi metabolismenya: vitamin, mineral dan elemen pelacak," tandasnya.
Menurut Rekor Dunia Guinness, Jonathan juga merupakan Chelonian tertua, kategori yang mencakup semua kura-kura, terrapin, dan kura-kura, dikutip dari CNN.
Chelonian tertua sebelumnya adalah Tu'i Malila, kura-kura terpancar yang hidup setidaknya 188 tahun. Dipersembahkan kepada keluarga kerajaan Tonga oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook sekitar tahun 1777, Tu'i Malila meninggal pada tahun 1965.