Kantongi Sertifikasi Halal, ASSA Perkuat Bisnis Jasa Logistik
JAKARTA – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) terus menerus memperkuat bisnis logistik yang dijalankan untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan pengguna jasa logistik.
Untuk melayani kebutuhan perusahaan yang memerlukan layanan logistik halal, ASSA telah melengkapi diri dengan jaminan sertifikat halal.
Dalam hal ini, anak usaha PT Adi Sarana Armada (ASSA Logistics) dan PT Adi Sarana Transportasi (Cargoshare Logistics) telah resmi mempunyai sertifikasi halal.
Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia menghadapi permintaan yang terus meningkat untuk produk dan jasa halal. Untuk memastikan kehalalan produk secara end-to-end di seluruh rantai pasokan, integrasi logistik halal menjadi suatu kebutuhan penting.
Ini mencakup penerapan praktik halal dalam produksi, penyimpanan, transportasi, dan distribusi.
Melalui sistem logistik halal yang terintegrasi, Indonesia bertujuan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan bagi konsumen muslim, mengurangi risiko kontaminasi, dan meningkatkan daya saing produk halal di pasar global.
Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto menyampaikan dengan diperolehnya sertifikat tersebut telah membuat layanan logistik halal menjadi nilai tambah tersendiri dalam layanan logistik yang disediakan ASSA.
"Ini merupakan bagian dari konsistensi kami untuk selalu berupaya memenuhi kebutuhan yang beragam dari para pelanggan layanan logistik,” katanya dalam keterangan resminya Jumat 5 Januari.
Untuk semakin meningkatkan semangat para SATRIA (kurir) Anteraja dalam melayani pelanggan secara paripurna, Perseroan memberikan perhatian terhadap berbagai aspek kesejahteraan termasuk di antaranya pemberian Umroh.
"Pada tanggal 23 November 2023, Anteraja memberangkatkan 10 SATRIAnya untuk pergi beribadah Umroh. Wisata Religi ibadah Umroh ke Mekah ini merupakan bentuk apresiasi untuk semua SATRIA yang telah berjuang mengantarkan kebahagiaan ke pelanggan dengan semangat yang gigih dan tak kenal lelah, serta dinilai berdasarkan produktifitas SATRIA dari data yang diambil per region," Jelasnya.
Sementara itu, industri logistik nasional, berdasarkan Ken Research dan LPI World Bank, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sekitar 17.500 pulau.
Biaya logistik bervariasi sekitar 23,5 persen dari PDB dengan 87,6 persen pengiriman barang dilakukan melalui darat.
Negara ini menanggung biaya logistik tinggi untuk mengangkut barang. Logistik terintegrasi akan menjadi salah satu solusi untuk meminimalkan biaya tersebut. Sebagian besar perusahaan menggunakan beberapa penyedia logistik, yang menghasilkan biaya yang lebih tinggi dan tidak terintegrasi.
Prodjo menyampaikan regulasi pemerintah juga mendukung rencana untuk meningkatkan konektivitas antarpulau.
Selain itu, industri logistik yang termasuk di dalamnya jasa pengiriman ekspres, diprediksi kembali menggeliat seiring dengan hadirnya sejumlah katalis positif, mulai dari kembali beroperasinya TikTok Shop dalam persaingan e-commerce Tanah Air, tren kenaikan permintaan barang di akhir tahun, momen tahun baru, hingga gelaran Pemilu 2024.
"Riset Google, Temasek, dan Bain & Co, memprediksi, nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) atau jumlah total barang dagangan yang terjual melalui situs atau aplikasi e-commerce di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya.
Prodjo mengatakan, seiring dengan kecenderungan positif industry logistic nasional tersebut, upaya ASSA menjadi penyedia layanan logistik end-to-end makin menunjukkan perkembangan positif yang berkelanjutan.
"Upaya perbaikan laba yang tengah dilakukan telah menunjukkan hasil berupa kenaikan laba bersih secara signifikan, meningkat hingga 3.694,9 persen (QoQ) pada kuartal III 2023," tuturnya.
Prodjo menyampaikan ASSA optimis bisnis Perseroan akan semakin solid dan prospektif seiring proses transformasi yang sedang dijalankan untuk menjadi penyedia end-to-end solution bagi semua pelanggan mulai dari first, mid, hingga last mile logistic.
Sebagai bagian dari perkembangan proses transformasi bisnis yang sedang dijalankan tersebut, Perseroan telah memperkuat kerja sama dengan perusahaan jaringan apotek K24 dengan komitmen untuk memperluas cakupan wilayah pengiriman Sameday Delivery untuk meningkatkan jaringan distribusi K24.
Baca juga:
Selain itu, ASSA juga telah menggandeng MOSTRANS, perusahaan platform transportasi digital pertama di Indonesia, untuk menggarap pharma delivery.
Melalui anak usaha Anteraja, ASSA membantu MOSTRANS dalam mengirimkan obat-obatan secara lebih cepat dan lebih mudah menjangkau pelanggan dengan menggunakan layanan last mile delivery Anteraja Pharma.
Tidak hanya di last mile, adanya Kerjasama seperti ini membuka peluang bagi Perseroan untuk menawarkan solusi end-to-end logistic ke seluruh pelanggan ASSA, khususnya B2B.
ASSA saat ini memiliki beberapa pilar bisnis utama yaitu Transportasi (Sewa Kendaraan, Autopool, dan Pengemudi), Logistik End-to-end (ASSA Logistics - Cargoshare dan Pengiriman Ekspres–Anteraja) dan Ekosistem Kendaraan Bekas melalui Lelang (JBA) dan Dealer Mobil Bekas Online-to-Offline (Caroline) di bawah anak perusahaan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk.