JAKARTA - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan laba bersih Rp131,28 miliar pada sembilan bulan tahun ini. Jumlah ini naik 63,65 persen dari Rp80,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan milik konglomerat Theodore Permadi Rachmat ini punya tiga pilar bisnis. Di antaranya bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspressAnteraja), Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,63 triliun, naik 33 persen dari Rp3,48 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
”Pada periode sembilan bulan pertama 2022 yang penuh tantangan terkait kenaikan harga beberapa komoditas, khususnya harga bahan bakar, serta tingginya laju inflasi ini, secara keseluruhan Perseroan berhasil mencatatkan kinerja cukup baik dengan pendapatan yang meningkat 33 persen serta keberlanjutan bisnis yang terjaga," kata Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto dalam keterangannya, Selasa 1 November.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, Prodjo optimistis pihaknya sudah berada di jalur yang benar dan akan terus melanjutkan rencana-rencana ekspansi. "Hanya saja, kami akan lebih meningkatkan kehati-hatian karena memang saat ini masih dalam masa konsolidasi,” ujar Prodjo.
Sejalan dengan masa konsolidasi tersebut, Perseroan melihat tahun 2023 akan penuh tantangan dan hal ini mulai tercermin dari peningkatan beban pokok pendapatan kuartal III 2022 sebesar 35 persen yoy, menjadi Rp3,77 triliun, dan beban umum dan administrasi yang naik 45 persen yoy menjadi Rp602,41 miliar.
Kenaikan beban biaya tersebut sudah diantisipasi sebelumnya, karena berasal dari kebutuhan dana untuk strategi dan konsolidasi usaha di bisnis mobilitas dan logistik.
Adapun pada 30 September 2022, total aset lancar ASSA tercatat Rp1,87 triliun, meningkat 76 persen dibandingkan posisi 31 Desember 2021 yang sebesar Rp1,06 triliun.