Polisi Sita 5 Motor Diduga Hasil Jarahan Saat Kericuhan Kampung Mamei Jayapura
SENTANI - Kepolisian Resor (Polres) Jayapura menyita lima sepeda motor di Kampung Karya Bumi Besum, Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua pasca kericuhan di Kampung Mamei, Distrik Kemtuk pada Kamis (4/1).
Kapolsek Kemtuk Iptu Bambang Irianto mengatakan lima unit motor tersebut diamankan oleh anggota Polsek Kemtuk berdasarkan informasi yang diberikan kepala kampung Mamei.
“Informasi ini kami peroleh bahwa sepeda-sepeda motor tersebut terparkir di samping halaman rumah Kepala Kampung Mamei Bapak Nimbrot Samon di Distrik Kemtuk, dan langsung diamankan,” katanya dilansir ANTARA, Jumat, 5 Januari.
“Diduga lima motor itu hasil jarahan saat konflik sosial di Kampung Karya Bumi Besum , berkat informasi yang diperoleh dari salah seorang kepala kampung,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini motor-motor tersebut sudah diamankan di Mapolsek Kemtuk selanjutnya akan dicek di Samsat siapa saja pemilik kendaraan tersebut.
“Warga Kampung Karya Bumi Besum yang merasa kehilangan motornya bisa datang membawa surat kelengkapan ke Mapolsek Kemtuk untuk mengecek kelima motor tersebut,” katanya.
Baca juga:
- Menkumham Bantah Alvin Lim soal Ferdy Sambo Tak Tidur di Sel Lapas Salemba: Dia Asal Ngomong Aja
- Besi Tebal Hambat Evakuasi 2 Korban Terjepit Tabrakan KA Turangga-KA Bandung Raya, Gerbong Belakang Bakal Ditarik
- Ini Identitas Korban Tewas Akibat Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung, Masinis Hingga Pramugara
- Data Terkini Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung: 3 Orang Tewas, 23 Luka-luka
Dia menjelaskan saat di lokasi, tepatnya di samping rumah kepala kampung, motor-motor tersebut ditutupi terpal dengan kondisi kunci kontak sudah dirusak semuanya.
"Kepala kampung baru mengetahui setelah anaknya menelepon dimana saat itu kepala kampung sedang tidak di rumah, namun berada di RS. Diduga motor-motor tersebut diparkir di halaman rumah kepala kampung semalam Rabu (3/1) 2023,” ujarnya.
Berdasarkan informasi juga dari kepala kampung masih ada yang disimpan warganya, hanya saja takut berurusan dengan polisi sehingga dikembalikan secara diam – diam.
“Kami mengimbau agar warga dengan berbesar hati dapat mengembalikan barang-barang jarahan, untuk selanjutnya dikembalikan ke pemilik sebenarnya," ujarnya.