Cara Menulis Perkenalan di LinkedIn untuk Memikat Recruiter Perusahaan
YOGYAKARTA - Pemilik akun LinkedIn harus membuat profil yang menarik untuk mempromosikan diri. Dengan menampilkan profil profesional, maka akan meningkatkan peluang Anda dilirik oleh perusahaan atau recruiter. Maka dari itu, Anda perlu tahu cara menulis perkenalan di LinkedIn.
LinkedIn saat ini tengah menjadi platform media sosial yang populer digunakan untuk keperluan profesional, baik bagi jobseeker, perusahaan yang mencari karyawan, HR, dan freelancer. Bagi Anda yang memanfaatkan LinkedIn untuk mencari pekerjaan maka wajib menampilkan profil yang jelas, rapi, dan menarik.
Membuat profil LinkedIn yang menarik merupakan langkah awal untuk membangun jaringan profesional dan peluang karier lebih baik. Lantas bagaimana cara menulis perkenalan di LinkedIn supaya terlihat profesional dan meyakinkan para HR atau recruiter?
Cara Menulis Perkenalan di LinkedIn
Sebagai pengguna LinkedIn baru, Anda perlu memperkenalkan diri supaya orang lain mengenal siapa diri Anda. Perkenalan diri bisa memuat informasi mengenai profesi Anda, background pendidikan, skill atau keterampilan yang dikuasai, dan sebagainya.
Untuk memperkenalkan diri Anda di LinkedIn, Anda bisa menulis penjelasan diri atau profil di kolom ‘Ringkasan’ atau ‘Tentang’. Selain itu, Anda juga bisa membuat sebuah postingan untuk menceritakan diri Anda.
Bagi fresh graduate maupun jobseeker, berikut ini cara menulis perkenalan diri di LinkedIn yang menarik dan memikat recruiter:
Tuliskan Sesuatu secara Personal
Saat menuliskan perkenalan diri, Anda bisa membagikan cerita yang bersifat pribadi. Meski hal yang Anda tuliskan bersifat personal, namun hindari mengumbar informasi yang terlalu pribadi. Anda bertujuan ingin dikenang dan diingat, tetapi jangan berbagai cerita diri Anda secara berlebihan.
Dengan menuliskan sesuatu yang personal, Anda bisa melakukan perkenalan diri yang berbeda dari orang lain. Sebab setiap orang memiliki pengalaman dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sama. Anda bisa memulai dengan menuliskan peristiwa yang Anda temui dalam sehari-hari atau kegiatan yang Anda lakukan.
Cerita personal ini bisa menjadi pesan yang menunjukkan siapa diri Anda, bagaimana prinsip hidup yang Anda pegang, serta karakter maupun kebiasaan-kebiasaan yang Anda lakukan. Melalui cerita pribadi ini, maka recruiter atau pengguna LinkedIn lainnya bisa menilai seperti apa pribadi Anda.
Menunjukkan Value atau Kualitas Diri
Ceritakan pengalaman pribadi yang menunjukkan value atau kualitas diri Anda. Anda perlu berbagai pengalaman yang bertujuan untuk mempromosikan diri Anda sebagai orang yang kompeten di suatu bidang atau menguasai skill tertentu.
Anda bisa menyampaikan cerita dari pengalaman kerja atau kegiatan sehari-hari yang memuat sisi-sisi kualitas diri Anda. Misalnya dengan menceritakan pencapaian-pencapaian yang pernah diraih saat bekerja, membagikan pengalaman organisasi atau lomba saat masih kuliah, dan sebagainya.
Pahami Target Anda sebagai Jobseeker
Saat akan menulis perkenalan diri di LinkedIn, Anda perlu memahami target pembaca Anda. Pikirkan terlebih dahulu siapa yang ingin Anda jangkau atau hubungi di LinkedIn. Misalnya dengan menentukan pengguna LinkedIn yang memiliki background berkaitan profesi atau skill Anda, baik itu HR suatu perusahaan, pekerja profesional dengan skill sama, atau lainnya.
Selain itu, supaya tulisan perkenalan Anda lebih efektif maka Anda perlu menentukan tujuan lebih dulu. Apakah Anda ingin mencari job untuk diterima sebagai pekerja? Apakah ingin menambah relasi? Apakah ingin menawarkan layanan atau jasa freelancer sesuai bidang yang ditekuni?
Untuk menunjukkan kredibilitas Anda, bisa juga membuat postingan mengenai ilmu atau pengetahuan di bidang yang dikuasai. Misalnya dengan membagikan konten-konten informatif atau edukatif seputar SEO, desain grafis, IT Development, dan sebagainya. Dengan adanya konten-konten ini, maka Anda akan tampak lebih profesional dan menambah kepercayaan di mata HR atau recruiter.
Hindari Kalimat Klise
Saat menulis perkenalan, perhatikan untuk menghindari kalimat klise. Banyak orang menggunakan ungkapan-ungkapan yang terlihat hebat untuk menonjolkan dirinya, namun sebenarnya kalimat yang dipilih terkesan klise di mata audiens. Jadi jangan gunakan kata-kata yang sudah familiar atau terlalu umum dipakai.
Dibanding berfokus pada kalimat yang terdengar fantastis, lebih baik Anda memperhatikan keyword atau kata kunci yang berkaitan dengan industri yang Anda pilih. Setiap industri memiliki kata kunci atau istilah-istilah khusus yang berkaitan dengan lingkup pekerjaannya.
Memikirkan Perasaan Orang Lain yang Membaca
Tips terakhir yang perlu Anda terapkan saat menulis perkenalan di LinkedIn adalah memikirkan perasaan orang lain yang membacanya. Saat menyusun bio atau ringkasan diri Anda, pikirkan bagaimana tulisan di dalamnya bisa membangun persepsi bagi audiens. Selain itu, pikirkan juga kira-kira seperti apa perasaan pembaca setelah melihat profil Anda.
Baca juga:
- Cha Eun Woo dan Sung Si Kyung Jadi Pembawa Acara Golden Disk Awards 2023 Jakarta
- Sinopsis Drama China My Boss: Zhang Ruo Nan dan Chen Xing Xu Bersaing di Kantor
- Viral Video Membenahkan Baju di Belakang Ganjar Pranowo, Fuji Jelaskan Kronologinya
- 5 Potret Bae Suzy Kenakan Hanbok, Anggun Bak Wanita Joseon
Jadi saat menyusun profil di LinkedIn, buatkan penjelasan yang mampu memikat emosi pembacanya. Anda perlu menonjolkan value diri baik itu soft skill maupun hard skill untuk membuat pembaca kagum atau tertarik. Tunjukkan bahwa Anda memiliki value dan kepribadian unik yang berbeda dari orang lain.
Demikianlah cara menulis perkenalan di LinkedIn agar menarik dan terlihat profesional untuk memikat HR atau recruiter. Sebagai jobseeker atau fresh graduate, Anda perlu aktif menggunakan LinkedIn untuk mempromosikan diri Anda sehingga bisa lebih cepat mendapatkan pekerjaan. Baca juga cara aktifkan LinkedIn premium gratis.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.