Bahasa Sunda Jadi Tantangan Arbani Yasiz Mainkan Peran Dilan di Film Ancika 1995

JAKARTA - Berlatar lokasi di Kota Bandung membuat Arbani Yasiz harus bisa berbicara dalam bahasa Sunda yang terdengar natural. Hal ini dilakukan demi perannya sebagai Dilan di Film Ancika: Dia yang Bersamaku 1995.

Dalam film yang tayang pada 11 Januari mendatang ini, Arbani mengakui bicara bahasa Sunda jadi salah satu tantangannya.

"Memang sebelumnya pernah beradegan orang Sunda, cuma aksen aja, tapi ketika di sini, Pak Benni berdialek Sunda biar Bandung-nya kental," ujar Arbani Yasiz di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Desember.

Oleh karena itu, demi bisa terdengar natural dalam mengucapkan pelafalan Sunda, sejak reading hingga dalam kegiatan sehari-hari, pemain film Ancika dituntut untuk berbicara dalam bahasa Sunda.

"Jadi pas reading kita ngobrol dengan Sunda, bukan bahasa sehari-hari, dibiasakan bahasa Sunda, jadi terbiasa. Jadi pak Benni pengen natural," tutur Arbani.

Selain bahasa Sunda, Arbani memiliki tantangan lain yang harus ia hadapi ketika syuting di Bandung yaitu mendapat kecaman dari warganet terkait perannya yang menggantikan sosok Iqbaal Ramadhan.

"Bahasa iya, karakter Dilan iya, terlebih syutingnya di Bandung," sambungnya.

"Takutnya saya syuting dan pakai kostum Dilan, disebut Dilan KW. Alhamdulillah nggak, mereka support juga yang bikin saya termotivasi," pungkas Arbani.