JAKARTA - Film 13 Bom di Jakarta memulai penayangan dengan mulus. Pihak Visinema Pictures mengumumkan film ini sudah ditonton 100 ribu penonton pada hari pertama penayangan yaitu pada Kamis, 28 Desember.
“Terima kasih buat 100.000++ warga yang sudah bertemu dengan Arok (@riodewanto) di bioskop sampai siang ini. Penasaran bagaimana akhir dari rencana Arok? Ke bioskop hari ini juga!” tulis akun Instagram resmi @13bomdijakartafilm.
Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara mengapresiasi antusias penonton Indonesia terhadap film aksi terbarunya.
“Terima kasih buat semuanya yang sudah nonton di hari pertama. Sangat berarti buat kami semua yang bikin film ini. 13 Bom di Jakarta sebagai film action ingin menghibur penonton, ingin ajak penonton masuk ke bioskop seru-seruan,” kata Angga Dwimas Sasongko.
Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Angga mengklaim film 13 Bom di Jakarta menjadi film tersulit yang ia pernah kerjakan. Pasalnya, dalam film ini memasukan berbagai elemen aksi yang digabungkan dari film-film sebelumnya.
BACA JUGA:
“Film paling ribet yang saya pernah kerjain karena Wiro (Wiro Sableng) ribet tapi actionnya fokus sama fighting. Ben & Jodi ribet karena pandemi dan di hutan tapi actionnya 1/3 film. Mencuri Raden Saleh gak ada gun shot, gun fight, gak ada explosion. Tiba tiba di sini semuanya ada,” kata Angga.
“Koordinasinya lumayan kompleks karena berhadapan sama tim kamera artistik lalu armori visual effect ada safety office stunt coordinator, tim drifting hacking ada 10 tim berkoordinasi dalam satu waktu bersamaan jadi lebih bagaimana sebagai director tidak cuma berpikir kreatif tapi ngasih gambaran tentang time management,” katanya.
Film 13 Bom di Jakarta dibintangi oleh sederet aktor dan aktris berbakat, di antaranya Rio Dewanto, Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Ganindra Bimo, Putri Ayudya, Muhammad Khan, serta masih banyak lagi.
Tayangan visual yang immersive, ditambah drama yang menyentuh menjadikan film 13 Bom di Jakarta sebagai tontonan seru untuk liburan akhir tahun.
13 Bom di Jakarta megisahkan Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) yang diduga menjadi sosok di balik teror 13 bom oleh Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA). Di sisi lain, Arok (Rio Dewanto), pemimpin kelompok teroris melakukan upaya teror satu demi satu.