Badan Bantuan PBB di Gaza Sebut Konvoi Kendaraan Mereka Ditembaki Tentara Israel

JAKARTA - Konvoi bantuan PBB mendapat serangan dari tentara Israel di Gaza, menurut Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk wilayah kantong Palestina itu, Thomas White.

"Tentara Israel menembaki konvoi bantuan ketika mereka kembali dari Gaza Utara melalui rute yang ditentukan oleh Tentara Israel," tulis Thomas White dalam sebuah postingan di X pada Hari Jumat, melansir CNN 29 Desember.

Meskipun tidak ada yang terluka, White mengatakan "pekerja bantuan tidak boleh menjadi sasaran" dalam unggahannya.

Konvoi tersebut terdiri dari tujuh kendaraan PBB, termasuk dua kendaraan lapis baja, dengan bagian luarnya ditandai dengan huruf "PBB," Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada CNN pada Hari Jumat.

Menurut Touma, insiden itu terjadi antara Kota Gaza dan Nuseirat setelah pengiriman bantuan dilakukan di wilayah Rimal Kota Gaza.

Dia menyatakan insiden itu terjadi di selatan Wadi Gaza, yang terletak sekitar lima kilometer (atau sekitar 3,10 mil) dari Kota Gaza, setelah konvoi melewati pos pemeriksaan Israel.

Touma juga mengatakan bahwa konvoi tersebut telah diminta mengubah rutenya. Belum jelas mengapa konvoi tersebut diminta melakukan perubahan, dan berapa lama waktu yang berlalu antara permintaan yang dilaporkan untuk mengubah rute konvoi dan laporan penembakan oleh tentara IDF.

Terpisah, pihak IDF mengatakan kepada CNN, mereka sedang menyelidiki laporan tersebut.

Diketahui, kepala bantuan kemanusiaan PBB sebelumnya telah menggambarkan "situasi yang mustahil" untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, di mana krisis kelaparan akut berdampak pada jutaan orang, ketika Israel terus melancarkan serangannya terhadap Hamas.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths menggambarkan adanya "pengeboman terus-menerus, komunikasi yang buruk, jalan rusak, konvoi ditembaki, penundaan di pos-pos pemeriksaan."

"Ini adalah situasi yang mustahil bagi masyarakat Gaza dan mereka yang mencoba membantu mereka," ujarnya.

"Anda pikir mengirimkan bantuan ke Gaza itu mudah? Pikirkan lagi," tandas Griffiths.