Israel Akui Butuh Waktu Lama Buru Pemimpin Sayap Militer Hamas
JAKARTA - Operasi Israel guna memburu dan membunuh pemimpin sayap bersenjata Hamas, Muhammad al-Dayf, akan memakan 'waktu lama', kata juru bicara militer Israel.
Dalam konferensi pers, Laksamana Muda Daniel Hagari menekankan perlunya mencari dan membunuh pemimpin Brigade Al-Qassam itu.
Dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 28 Desember, Daniel Hagari menyatakan berapa lama pun waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya Israel harus menyelesaikan tugas itu, lapor harian Yedioth Ahronoth.
Sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, Tel Aviv menekankan tujuan melenyapkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, namun kebanyakan analisis internasional skeptis hal itu bisa dilakukan.
Hagari juga mengatakan militer Israel telah menuntaskan pemusnahan infrastruktur di bawah Rumah Sakit Al-Rantisi di Jalur Gaza utara.
Mereka mengaku menemukan beberapa kilometer infrastruktur semacam itu.
Baca juga:
- Ganjar Tak Janjikan Jabatan untuk Relawan: Mohon Maaf Mungkin Tidak akan Jadi Komisaris
- Ganjar Serap Keluhan Masyarakat: Sulitnya Cari Kerja, Harga Pangan Mahal hingga Korupsi
- TKN Prabowo Ingatkan Roy Suryo: Ini Negara Demokrasi, tapi Jangan Sebar Hoaks
- Polda Papua Sesalkan Ricuh Pengantaran Jenazah Lukas Enembe, Ada 14 Orang Terluka
Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza setelah Hamas menyerangnya pada 7 Oktober.
Operasi itu menewaskan 21.110 warga Palestina yang sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 55.243 lainnya.
Serangan Israel juga telah menghancurkan Gaza di mana 60 persen infrastruktur di wilayah ini rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas akibat serangan Hamas.