Baliho Bertebaran di Bali, Masyarakat Mulai Dukung Pasangan AMIN

JAKARTA - Elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Provinsi Bali mulai menguat. Pendukung pasangan nomor urut 1 ini mulai merata di seluruh pulau Dewata. Hal ini terbukti dari Baliho yang bertebaran di wilayah yang menjadi kandang Banteng tersebut.

“Pendukung Pasangan Capres Cawapres No urut 01 Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN di Bali kian hari kian menguat. Baliho AMIN Bertebaran di wilayah kandang Banteng,” kata Surya Nata Putra Caleg DPR RI PKB No urut 1 Dapil Bali, Rabu 27 Desember.

Surya melanjutkan, untuk mendongkrak dukungan masyarakat terhadap pasangan AMIN, dirinya juga telah membentuk ribuan relawan yang tersebar di 9 kota / kabupaten di Bali. Masyarakat juga sangat antusias akan jargon Perubahan yang diusung pasangan ini.

“Antusias luar biasa dan terus bergerilya ke masyarakat pelosok. Alhamdulillah masyarakat Bali mendukung penuh perubahan. Terutama harapan nya peningkatan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,” imbuhnya.

Surya optimis, paslon yang diusung PKB, Nasdem, dan PKS ini mampu menang dengan perolehan 30-40 persen di Kandang Banteng.

“Capaian perolehan suara di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ditargetkan 30-40 persen. Karena masyarakat Bali mulai tertarik dengan program AMIN,” kata Surya Nata yang juga Arek Suroboyo.

"Artinya kami sangat optimis pertama dari gerakan partai-partai pengusung semuanya memiliki ceruk yang berbeda-beda. Sehingga ini kalau disatukan punya kekuatan," lanjut Surya.

Hal senada juga disampaikan Anak Agung Ayu Laras Paramitha Caleg DPRD Provinsi Bali Dapil Kabupaten Buleleng, menurutnya untuk meriah dukungan masyarakat pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi, salah satu nya turun dan membaur bersama masyarakat terus mensosialisasikan program program AMIN.

“Program AMIN yang menarik, siapkan 40 kota naik kelas setara Jakarta. Harapannya kota Singaraja Buleleng termasuk 40 kota yang dikembangkan. Karena banyak anak-anak muda di Bali yang masih susah mencari pekerjaan di Bali,” katanya.

“Mereka merantau ke luar daerah, padahal anak anak muda di Bali dibutuhkan sebagai generasi penerus kebudayaan di Bali,” tutup Anak Agung Ayu Laras.