Korban Tewas di Gaza Terus Bertambah, Menlu AS Blinken Minta Hamas Juga Dituntut Meletakkan Senjata dan Menyerah

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken meminta negara-negara yang ingin perang segera diakhiri, juga mendesak kelompok militan Hamas menyerah dan meletakkan senjata, termasuk berhenti bersembunyi di belakang warga sipil.

"Apa yang mengejutkan bagi saya adalah, sekali lagi, kita mendengar banyak negara mendesak diakhirinya konflik ini, yang kita semua ingin lihat. (Tapi) saya tidak mendengar satupun yang mengatakan, menuntut Hamas agar berhenti bersembunyi di belakang warga sipil, meletakkan senjatanya, kemudian menyerah," ujar Menlu Blinken dalam jumpa pers di Departemen Luar Neger, melansir CNN 21 Desember.

"Ini akan berakhir besok jika Hamas melakukan hal itu. Ini akan terjadi lebih dari sebulan yang lalu, enam minggu yang lalu, jika Hamas melakukan hal itu," lanjutnya.

"Bagaimana bisa tidak ada tuntutan dari agresor dan hanya tuntutan dari korban," tandas Menlu Blinken.

Lebih jauh Menlu Blinken mengatakan, dapat dimengerti jika semua orang ingin konflik ini berakhir secepat mungkin. Namun menurutnya, "jika konflik ini berakhir dengan Hamas tetap bertahan dan memiliki kapasitas serta niat untuk mengulangi peristiwa 7 Oktober lagi dan lagi, hal ini bukan demi kepentingan Israel, bukan demi kepentingan kawasan, dan bukan demi kepentingan dunia."

Ketika ditanya tentang jumlah korban yang terus bertambah, Menlu AS Blinken mengatakan, "jelas bahwa konflik akan berlanjut dan perlu dipindahkan ke fase intensitas yang lebih rendah".

"Kami berharap dan ingin melihat peralihan ke operasi (Israel) yang lebih bertarget dengan jumlah pasukan yang lebih kecil yang benar-benar fokus menangani kepemimpinan Hamas, jaringan terowongan dan beberapa hal penting lainnya," ujarnya

"Dan ketika hal itu terjadi, saya pikir Anda juga akan melihat bahwa kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil juga berkurang secara signifikan," tandasnya.

Diketahui, Negeri Paman Sam merupakan sekutu tradisional Israel, melindungi dari tindakan PBB dan telah dua kali memveto tindakan di Dewan Keamanan.

Terpisah, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di wilayah tersebut, sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, telah mencapai 20.000 jiwa, menurut para pejabat Palestina, dikutip dari Al Jazeera.

Kantor Media Pemerintah Gaza pada Hari Rabu melaporkan, setidaknya 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita termasuk di antara mereka yang tewas.