Perayaan Natal di Indonesia dengan Tradisi Unik yang Menyertainya
YOGYAKARTA – Perayaan Natal di Indonesia tak kalah meriah dengan tradisi perayaan Natal di beberapa negara lain. Bahkan, di Indonesia terdapat berbagai tradisi unik yang hanya bisa dijumpai saat momen keagamaan itu terjadi. Lalu apa saja tradisi yang biasa dilakukan saat Natal di Indonesia?
Tradisi Perayaan Natal di Indonesia
Tradisi unik perayaan Natal di Indonesia merupakan percampuran budaya tradisional dan keagamaan. Proses asimilasi kebudayaan tersebut justru menambah khasanah budaya di Tanah Air. Berikut ini beberapa tradisi unik saat Natal 2023 di Indonesia.
- Bakar Batu di Papua
Masyarakat Papua juga merayakan Natal dengan tradisi Bakar Batu, yakni memasak beramai-ramai dengan batu yang diletakkan di dalam lubang tanah lalu dilapisi dengan daun pisang serta ilalang lalu api dinyalakan.
Di momen tersebut, warga Papua akan memasak hasil bumi seperti umbi-umbian atau sayuran dan hasil buruan khususnya hewan babi. Setelah masak warga akan makan beramai-ramai.
- Rabo-Rabo di Jakarta
Tradisi Rabo-Rabo adalah tradisi Natal yang berasal dari Kampung Tugu, Kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Dalam sejarahnya, Kampung Tugu adalah wilayah yang dulu disinggahi oleh pemeluk agama Kristen dari Portugis.
Secara bahasa Rabo-Rabo artinya “Ekor-Mengekor”. Tradisi ini dilakukan dengan mengelilingi kampung sekaligus berkunjung ke rumah kerabat dan tetangga sekitar. Dalam tradisi dinyanyikan pula lagu-lagu keroncong yang identik dengan Portugis.
Di puncak perayaan Rabo-Rabo akan dilakukan Mandi-Mandi yakni menggambar wajah kerabat dan tetangga menggunakan bedak warna putih. Kegiatan ini merupakan simbol penebusan dosa dan pengampunan serta sebagai bentuk penyambutan Tahun Baru dengan jiwa dan raga yang suci nan bersih.
- Pagelaran Wayang Wahyu dari Yogyakarta
Sebagai Kota Budaya, Yogyakarta juga memiliki tradisi uni Natal yakni pagelaran Wayang Wahyu. Wayang Wahyu biasanya terbuat dari kulit atau kardus dengan tokoh dan cerita berdasarkan kisah di Alkitab.
Wayang Wahyu tidak hanya sekadar hiburan namun sebagai media pembelajaran moral untuk masyarakat dengan menyampaikan wahyu atau juga firman Tuhan. Wayang ini juga bisa disaksikan oleh semua orang tanpa memandang agama, suku, ras, dan sebagainya.
- Ngejot dan Penjor dari Bali
Bali terkenal dengan wilayah dengan toleransi tinggi. Wajar jika di Bali memiliki tradisi yang bercampur dengan kebudayaan agama Kristen, yakni Ngejot dan Penjor. Kebudayaan itu cukup meriah.
Tradisi Ngejot di Bali adalah tradisi Natal yang digelar dengan bentuk saling berbagi makanan dan minuman. Sedangkan tradisi Penjor di Bali adalah tradisi yang dilakukan dengan memasang bambu tinggi-melengkung. Keduanya dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap apa yang sudah diberikan.
Baca juga:
- Gunakan Prostetik Seharga Jutaan, Vino G Bastian Rela Tak Makan agar Honor Tak Dipotong
- Kalau Sudah Punya Pasangan, Hindari 7 Kesalahan Terbesar yang Merusak Hubungan
- Unggah Status Soal Sosok 'Sultan' Tak Punya Manners, Sarah Sechan Diduga Sindir Nagita Slavina
- Dituding Tutupi Perselingkuhan Mantan Suami Nindy Ayunda, Ashanty Merasa Tak Salah
- Marbinda dan Marhobas di Sumatra Utara
Marbinda dan Marhobas jadi kebudayaan Natal yang cukup meriah di Indonesia. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Batak Toba, Sumatra Utara. Perayaan Marbinda sendiri dilakukan dengan menyembelih hewan menjelang Hari Raya Natal.
Setelah tradisi Marbinda dilakukan, masyarakat akan melaksanakan kebudayaan Marhobas, yakni memasak hewan sembelihan dan hanya dilakukan oleh kaum pria. Kebudayaan ini dilakukan sebagai wujud syukur sekaligus mempererat kebersamaan antar masyarakat.
Selain merayakan Natal dengan keluarga, Anda juga bisa melakukan berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama pasangan saat Hari Raya Natal.
Itulah informasi terkait perayaan natal di Indonesia. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.