Temuan Annalise Big Data: Buzzer Pengaruhi Percakapan di Medsos Selama Debat Capres
JAKARTA - Perusahaan riset dan analisis media massa dan media sosial, Annalise Big Data (ABD) memantau interaksi di media sosial, khususnya X (Twitter) selama debat capres pada Selasa, 14 Desember.
Dalam laporan ini, Social Media Insight ABD menganalisis ratusan ribu postingan, cuitan, dan komentar yang muncul selama debat Capres.
ABD menggunakan Artificial Intelligance dan Big Data untuk mendeteksi pengguna media sosal yang terlibat dalam percakapan tersebut, dan menemukan bahwa sebagian besar pecakapan dipengaruhi oleh buzzer.
"Berdasarkan pantauan, sistem kami membaca bahwa percakapan di media sosial khususnya Twiter didominasi oleh buzzer. Hal ini terlihat dari hastag dengan engagement tertinggi digunakan dalam me-mention para Capres," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat PT Annalisee Big Data, Dirgahayu Maha Restu dalam keterangannya, Kamis, 14 Desember.
Laporan ABD menunjukkan, buzzer menggunakan berbagai strategi untuk mempengaruhi percakapan selama debat capres, termasuk membagikan konten yang mendukung kandidat tertentu, menyerang calon lain, dan mengamplifikasi pesan-pesan yang mereka anggap menguntungkan.
Dalam pantauan sistem, hastag yang paling banyak muncul dari 172.225 ciutan untuk capres 01 Anies Baswedan adalah #AMINUnggulDebatCapres dan #AMINTerbaiknomor1.
Sedangkan, capres 02 Prabowo Subianto paling banyak hastag yang muncul dari 153.511 ciutan adalah #MenangSeputaran, #KodeKita08Gemoy dan #BersamaIndonesiaMaju.
Baca juga:
- Densus 88 Tangkap 9 Tersangka Teroris JI di Jawa Tengah, Sita 6 Senpi Hingga Ratusan Amunisi
- Alexander Marwata Batal Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri di Bareskrim Hari Ini
- Mahfud soal Nasib Pengungsi Rohingya: Masih Cari Tempat Penampungan Sementara
- Indonesia Janji Tambah 3 Kali Lipat Bantuan untuk Palestina
Sementara, Ganjar Pranowo selaku capres 03, hastag yang paling banyak muncul dari 99.180 ciutan adalah #Ganjarsikatkorupsi, #LanjutGANsemuamurah, dan #LanjutGANsemuakerja.
"Tren emosi netizen terhadap ketiga capres saat debat didominasi oleh emosi trust/percaya berdasarkan kata kunci percaya, kepercayaan, keyakinan, setia, konsisten, jujur, transparan, akuntabel, adil dan berkomitmen," papar Dirga.
Dari berbagai percakapan, kalimat yang dilontarkan oleh masing-masing Capres memberikan keyakinan kepada para netizen yang hanyut dalam percakapan di media sosial tersebut.
"Hal ini menunjukkan jika netizen percaya terhadap jawaban dan program kerja dari setiap capres," imbuhnya.