Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia berjanji akan menambah jumlah kontribusi kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) hingga tiga kali lipat.

Komitmen itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di Jenewa, Swiss, pada Rabu (13/12).

“Saya sampaikan, sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap UNRWA, maka Indonesia telah memutuskan untuk meningkatkan kontribusi sukarela sebesar tiga kali lipat kepada UNRWA,” tutur Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara daring, terkait pertemuannya dengan Lazzrini dilansir ANTARA, Kamis, 14 Desember.

Retno sebelumnya menegaskan Indonesia akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina, termasuk dengan memberikan bantuan kemanusiaan yang alokasinya mencapai Rp3 miliar per tahun melalui UNRWA.

“UNRWA juga mengharapkan Indonesia untuk menggunakan pengaruhnya agar dukungan terhadap UNRWA terus dapat diperoleh dari negara lain,” tutur Retno.

UNRWA baru saja mengeluarkan laporan pada 12 Desember 2023, yang seluruh datanya menunjukkan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza, selama pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Dalam laporan tersebut, UNRWA menyebut 1,9 juta orang atau lebih dari 85 persen penduduk di Gaza telah mengungsi, bahkan beberapa di antara mereka harus mengungsi lebih dari satu kali.

“Keluarga harus terus bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari keselamatan,” kata Retno, berdasarkan pembicaraan dengan Lazzarini.

Antara 7 Oktober-11 Desember 2023, menurut data kementerian kesehatan Gaza, sebanyak 18.205 warga Palestina terbunuh dengan 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 49.645 orang luka-luka.

Sementara di Tepi Barat, Kantor Koordinasi urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mencatat sebanyak 265 warga Palestina, 69 orang di antaranya anak-anak, telah dibunuh oleh Pasukan Keamanan Israel (ISF).

Sampai 11 Desember 2023, sejumlah 134 orang yang bekerja untuk UNRWA, yang berarti bekerja untuk kemanusiaan, juga telah terbunuh.