Kapal Kargo yang Disita Pemberontak Houthi di Laut Merah Dijadikan Tujuan Wisata Masyarakat
JAKARTA - Sebuah kapal kargo berbendera Bahama yang disita oleh kelompok pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran di Laut Merah bulan lalu telah menjadi daya tarik wisata lokal.
Kapal kargo Galaxy Leader dioperasikan oleh perusahaan Jepang NYK Line, tetapi milik Ray Car Carriers, terdaftar di Isle of Man Inggris, tetapi dimiliki oleh miliarder pelayaran Israel Abraham “Rami” Ungar.
Dikatakan, 25 awak kapal, dari Bulgaria, Ukraina, Filipina, Meksiko dan Rumania, disandera oleh Houthi.
Mereka diperbolehkan melakukan "kontak sederhana" dengan keluarga mereka, sementara berbagai negara mendorong pembebasan mereka, kata pemilik kapal pekan lalu.
Seorang warga Hodeidah mengatakan kepada The National, kapal tersebut saat ini berlabuh di Al Salif, sekitar satu jam dari kota Hodeidah.
"Ada kapal nelayan biasa yang mengangkut orang ke kapal seharga 500 riyal, yang kira-kira berarti satu dolar. Kunjungan hanya untuk laki-laki," kata warga yang enggan disebutkan namanya, melansir The National News 13 Desember.
Seorang pelajar, Mohammad (23) mengatakan dia pergi bersama sekelompok temannya 10 hari setelah perahunya disita. Dia terkejut melihat antrean panjang orang yang menunggu untuk naik ke kapal.
"Kami menaiki tangga yang tidak aman untuk naik ke kapal. Di dermaga, orang-orang membawa qat dan hookah," katanya.
Mohammed mengatakan, sejak kapal itu disita, Al Salif yang biasanya kosong, "tiba-tiba dipenuhi pedagang kaki lima dan pengusaha. Seolah-olah kita sedang merayakan hari raya".
Terpisah, nelayan Sabre (38) mengatakan, 10 perahu milik Houthi digunakan untuk mengangkut orang ke kapal tersebut secara gratis.
"Tiga perahu lain milik nelayan dari Al Salif diperuntukkan untuk kebutuhan mendesak dan VIP, tapi berbayar," ujarnya.
Baca juga:
- Tolak Penerapan Standar Ganda, Menlu Retno: Pihak yang Sering Mendikte Kita Soal HAM, Kini Membiarkan Israel Melanggar
- Presiden Majelis Umum PBB: Berapa Banyak Lagi yang Harus Tewas? Atas Nama Kemanusiaan, Hentikan Kekerasan Ini
- Tok! Sidang Majelis Umum PBB Sepakati Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza, Ditolak Amerika Serikat dan Israel
- WHO Sebut Cacar Air hingga Infeksi Saluran Pernapasan Atas Menyebar di Gaza
"Dibutuhkan waktu 10 menit dari pelabuhan ke kapal. Terdapat tangga yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia, namun penggunaannya sangat terbatas. Keluarga diperbolehkan mengikuti tur keliling kapal tetapi tidak boleh naik ke atas kapal."
Lebih banyak lagi pengunjung yang berbondong-bondong melihat kapal tersebut datang dari ibu kota, Sanaa, serta Hajjah dan Ibb, katanya.
Diketahui, kelompok Houthi telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal yang mereka anggap terkait dengan Israel, mengancam akan meningkatkan serangan untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza