OIKN: Pusat keuangan di IKN ciptakan peluang pertumbuhan ekonomi baru

JAKARTA - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, pembangunan pusat keuangan (financial center) di IKN dapat menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi baru di daerah lain.

"Bukan berarti dibuat financial center baru kemudian yang lama (di Jakarta) tidak akan berfungsi lagi, masih bisa karena peluang pertumbuhan ekonominya bertambah. Itu lah Ibu Kota Nusantara kita menciptakan pertumbuhan ekonomi di tempat lain sehingga terjadi pemerataan," kata Agung dikutip dari ANTARA, Senin, 11 Desember.

Agung menerangkan saat ini rencana detail tata ruang pusat keuangan di IKN telah ada. Akan tetapi, diperlukan rencana pembangunan urban design guideline. Setelah urban design guideline rampung, OIKN akan membuat paket investasi untuk ditawarkan ke investor.

Setelah mendapatkan investor, akan dilanjutkan dengan proses negosiasi, studi, kerja sama, kerja sama. Setelah melewati proses-proses tersebut baru akan dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

Dalam mengembangkan rencana pembangunan pusat keuangan di IKN, OIKN menggaet Pemerintah Shenzhen, sebuah kota di China yang didesain menjadi Zona Ekonomi Ekslusif oleh Pemerintah China.

"Shenzen adalah satu model yang cocok untuk Nusantara karena Shenzen 40 tahun lalu juga adalah sebuah desa nelayan yang sepi, penduduk gak sampai 300 ribu," kata Agung.

"Tapi sekarang dia adalah kota terbesar ketiga di China dan dia adalah financial center terbesar ke-9 di dunia dalam waktu sekitar 20-30 tahun dari nol mereka berhasil menghasilkan sebuah financial center," katanya.

Pusat keuangan di IKN adalah proyek yang mulai dikembangkan pada Juni lalu oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berdasar pada PP No. 12 Tahun 2023 yang memberi kemudahan berinvestasi universal di IKN.

Nantinya kawasan pusat keuangan dengan proyeksi luas 17.000 hektare itu akan memiliki ruang lingkup yang luas di mana mencakup pusat keberlanjutan, pusat komoditas, pusat keuangan Islam, pusat ventura, pusat asuransi, dan pusat Dana Investasi Real Estat (Dire).

Deputi Direktur Digitalisasi Pusat Keuangan dan Transformasi Perbankan OJK, Zulkifli Salim mengatakan, pihaknya mendorong sektor perbankan untuk masuk terlebih dahulu ke pusat keuangan IKN karena dapat menarik pelaku sektor bisnis dan keuangan lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Menurut Zulkifli, sudah ada minat dari perbankan untuk masuk ke IKN. Dia mengatakan pembangunan fisik pusat keuangan di IKN dimulai pada 2025 karena saat ini pemerintah masih berfokus membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP).

"Untuk pembangunan fisiknya sendiri kalau kita lihat di master plan-nya Otorita IKN mulai dibangun 2025 untuk fisiknya, karena sekarang ini pemerintah fokus di KIPP," ujar Zulkifli.