Ular Mamba Hijau Sepanjang 2 Meter yang Sangat Beracun Hilang, Polisi Minta Warga Tetap di Rumah
JAKARTA - Seekor ular mamba hijau yang sangat beracun dilaporkan pemiliknya hilang, membuat polisi menerbitkan peringatan berbahayanya ular tersebut dan meminta warga untuk tetap di rumah.
Kepolisian Kota Tilburg, Belanda menerima laporan dari seorang pemilik ular tentang hilangnya seekor ular miliknya pada 21 November malam. Keesokan harinya, polisi menerbitkan pengumuman hilangnya ular tersebut, memperingatkan warga untuk tetap di rumah, jangan mencoba menangkap ular sepanjang dua meter itu, serta menerbitkan poster pemberitahuan.
Pihak kepolisian mengatakan, mereka telah menghubungi beberapa ahli di negara tersebut, bagaimana ular itu bisa ditemukan kembali secepatnya, dengan pencarian yang dilakukan juga melibatkan anjing pelacak, seperti dikutip dari CBS 5 Desember.
Polisi juga memperingatkan warga untuk segera mencari pertolongan medis jika tergigit ular ini, kendati dikatakan mamba hijau tidak mencari "konfrontasi" dengan manusia dan tidak mungkin suka berkeliaran saat musim dingin.
"Dia menyukai ruangan yang gelap dan hangat. Jika dia menemukannya, dia akan menjadi sangat pasif," kata pernyataan kepolisian.
Selang beberapa hari, pemerintah kota setempat mengumumkan ular tersebut berhasil diketemukan di rumah pemiliknya dalam keadaan baik dan mencari tempat yang hangat.
"Ia bersembunyi di balik dinding loteng," pemerintah koya mengonfirmasi, seperti dikutip dari NL Times.
Seorang profesor dari Vrije Universiteit Amsterdam mengatakan ular itu dalam kondisi waspada dan aktif.
"Ia bisa minum cukup air dan hewan itu dalam keadaan sehat," ujarnya.
Sementara itu, pakar ular Walter Getreuer mengatakan kepada Omroep Brabant pada Kamis malam, dia yakin ular itu masih berada di rumah sang pemilik. Dia berpartisipasi dalam penggeledahan kedua di rumah itu, menyimpulkan ular itu hampir pasti berada di balik tembok plester rumah.
"Pemiliknya membuat lubang di dinding. Di satu lubang, anjing saya duduk dan mengalami hiperventilasi. Itu tanda yang sangat jelas dia mencium sesuatu. Anjing itu juga duduk di dekat alat yang digunakan pemilik ular untuk menangkap ular tersebut," kata Getreuer sambil menambahkan jaring dipasang di depan lubang yang dibor, sehingga anjingnya tidak terancam digigit.
Saat itu, ular itu belum juga muncul dari balik tembok. "Tetapi hampir dapat dipastikan bahwa hewan itu ada di balik tembok plester itu," kata Getreuer.
"Kami melihat pipa pemanas tempat anjing itu duduk. Ular adalah hewan tropis yang membutuhkan kehangatan, jadi tempat ini masuk akal," tandasnya.
Baca juga:
- Korban Tewas Warga Sipil Palestina Tembus 17 Ribu Jiwa, AS Belum Berikan Tenggat Waktu Israel Akhiri Operasi di Gaza
- Denmark Sahkan UU Pelarangan Pembakaran Al-Qur'an, Menteri Kehakiman: Demonstrasi Seperti Itu Merugikan
- Kepala Intelijen Rusia: AS Berisiko Menciptakan Vietnam Kedua Bagi Dirinya Sendiri
- China-Singapura Bakal Berlakukan Perjanjian Bebas Visa Selama 30 Hari pada Awal Tahun Depan
Menurut Getreuer, tidak ada jalan keluar dari bagian rumah tersebut yang bisa menjangkau alam terbuka, sementara pemilik rumah melanjutkan upaya untuk menangkap ular tersebut.
Ada tiga spesies mamba hijau yang semuanya asli Afrika, yakni dari wilayah timur, tengah dan barat benua itu. Pemerintah kota tidak merinci spesies ular yang hilang, dikutip dari CNN.
Biasanya ditemukan di pepohonan, ular pemalu ini menghasilkan racun yang bereaksi cepat dan mematikan, meski jarang menyerang manusia, melainkan memangsa burung, mamalia kecil dan kadal.