Stellantis dan Ample Jalin Kemitraan Teknologi Pertukaran Baterai dalam Hitungan Menit
JAKARTA - Stellantis dan Ample menjalin kemitraan dalam teknologi pengisian baterai kendaraan listrik (EV), yang mampu menghasilkan baterai terisi penuh dalam waktu kurang dari lima menit.
Kedua mitra telah sepakat untuk berupaya mengintegrasikan solusi Pertukaran Baterai Modular Ample pada kendaraan listrik Stellantis. Di mana, memungkinkan pelanggan kendaraan listrik yang berhenti di stasiun penukaran baterai, dapat menukar baterai kendaraan listriknya yang sudah habis dengan yang terisi penuh dalam hitungan menit.
Selain itu, kedua perusahaan juga sedang berdiskusi mengenai perluasan penerapan Teknologi Pertukaran Baterai Modular Ample, untuk memenuhi armada Stellantis dan permintaan konsumen di seluruh platform dan wilayah Stellantis lainnya.
"Kemitraan dengan Ample adalah contoh lain bagaimana Stellantis mengeksplorasi semua cara, yang memungkinkan kebebasan mobilitas bagi pelanggan kendaraan listrik kami,” kata Ricardo Stamatti, Wakil Presiden Senior Stellantis, Unit Bisnis Pengisian & Energi, dikutip dari laman resmi Stellantis, Sabtu, 9 Desember.
Lebih lanjut ia mengatakan, proyek ini memiliki peluang, untuk menawarkan efisiensi energi, yang lebih besar kepada pelanggan dan tanpa perlu khawatir.
"Sasaran elektrifikasi Stellantis yang ambisius, rangkaian kendaraan listriknya, dan komitmen kepemimpinannya, menjadikan Stellantis mitra yang sempurna dalam mencapai tujuan kami,” kata Khaled Hassounah, CEO Ample.
Solusi Pertukaran Baterai Modular dari Ample dirancang agar cepat dan hemat biaya, sehingga meminimalkan waktu ketika kendaraan listrik tidak dapat digunakan, serta dampak finansial terkait, dan teknologi baterai Ample akan tersedia bagi pelanggan EV dengan basis layanan berlangganan.
Baca juga:
Program awal rencananya akan dimulai di Madrid, Spanyol pada tahun 2024, dengan menggunakan 100 armada Fiat 500e. Seperti diketahui mobil tersebut merupakan kendaraan listrik dengan penjualan tertinggi di Stellantis, dijual secara global dan merupakan pemimpin EV di berbagai pasar Eropa.
Langkah ini juga menjadi hal yang tepat dilakukan oleh Stellantis, guna mencapai tujuan menjadi perusahaan bebas karbon pada tahun 2038 mendatang.
Dengan kerja sama Stellantis dan Ample yang memanfaatkan teknologi pertukaran baterai, berarti akan semakin banyak kendaraan yang memanfaatkan teknologi tersebut, termasuk Nio.