Prabowo: Siapapun yang Menang Saya Akan Hormat, Tapi Kalau Diberi Mandat Saya Rangkul Semua
JAKARTA - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, berjanji akan menghormati siapapun pemenang pada Pilpres 2024. Prabowo juga berkomitmen, apabila dirinya diberi mandat sebagai Presiden ke-8 RI maka akan merangkul semua pihak yang menjadi rivalnya dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menerima dukungan dari Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM) di Jakarta Theater, Jumat, 8 Desember.
Awalnya, Prabowo mengajak para relawan pedagang untuk menjaga persatuan dan kesatuan pasca gelaran Pemilu 2024. Terlebih di tengah kondisi global yang saat ini memanas akibat perang di beberapa negara.
"Karena itu, marilah kita menjaga persatuan, marilah kita menjaga kerukunan. Saya mengatakan bahwa saya akan menghormati keputusan dan kehendak rakyat Indonesia," ujar Prabowo di Jakarta Theater, Jumat, 8 Desember.
Prabowo lantas menyatakan akan mendukung siapapun rivalnya yang memenangkan kontestasi pilpres. Seperti yang pernah ia lakukan saat kalah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Siapapun yang dipilih oleh rakyat Indonesia, saya akan hormati dan saya sudah buktikan dua kali saya kalah dengan Pak Jokowi, saya datang ke pelantikan Pak Jokowi, saya tidak pernah tidak datang. Saya hormat sama beliau diajak bersatu untuk membangun negeri ini," ungkap Menteri Pertahanan pemerintahan Jokowi-Maruf itu.
Prabowo memastikan, dirinya tidak akan sakit hati apabila kalah lagi dalam pilpres nanti. Namun jika menang, mantan Danjen Kopassus itu berjanji akan merangkul para lawan politiknya untuk bekerjasama membangun Indonesia.
"Siapapun yang menang, nanti mendapat mandat, saya akan hormat. Tapi kalau saya yang menerima mandat, saya akan merangkul semua kekuatan, bekerja sama," kata Prabowo.
Baca juga:
"Kita tidak boleh sakit hati, kalau kita cinta negara, kalau kita cinta rakyat Indonesia, seorang yang ingin berbakti kepada negara kepada rakyatnya, tidak ada tempat untuk perasaan pribadi, tidak ada tempat. Kalau dia sungguh-sungguh ingin berbakti kepada negara, sesungguhnya pribadinya jiwanya sudah bukan milik dia lagi, tapi milik seluruh rakyat Indonesia," tutupnya.