2 Minggu Lagi Warga 2 Desa di Hulu Sungai Selatan Bisa Kembali Menikmati Layanan Kapal Feri

KANDANGAN - Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Dishub HSS) menyatakan, perbaikan kapal feri penyeberangan jalur Desa Habirau Tengah-Tambangan Kecamatan Daha Selatan mencapai 80 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub HSS Hendro Martono mengatakan, perbaikan kapal penyeberangan tersebut bakal rampung dua pekan mendatang sehingga dapat melayani kembali masyarakat pada dua desa.

Dijelaskan Hendro, wilayah Kecamatan Daha ada dua pelayanan transportasi sungai untuk masyarakat dengan menggunakan feri penyeberangan, yakni Desa Habirau Tengah-Tambangan dan Habirau-Desa Baru.

"Feri beroperasi setiap hari sejak 2019 lalu, kapal tersebut melayani warga tiap hari, kecuali Minggu," ujar Hendro saat dikonfirmasi di Kandangan, Antara, Jumat, 8 Desember. 

Namun, Dishub HSS mengerahkan sementara kapal feri Habirau-Desa Baru untuk melayani jalur Habirau-Tambangan karena jalur tersebut cukup padat.

Hendro juga mengungkapkan kondisi tersebut dengan pertimbangan karena pengguna penyeberangan ke Desa Baru lebih sedikit dan kapasitas kapal feri yang biasa ke rute desa tersebut lebih kecil dibanding kapal yang rusak. 

"Begitupun kapasitas muatannya pun harus kita batasi, demi keamanan dan keselamatan transportasi sungai," ucapnya.

Menurut dia, kapal feri penyeberangan yang menghubungkan Desa Habirau Tengah dan Tambangan merupakan jasa angkutan gratis dari Dishub Kabupaten HSS, sehingga sangat membantu aktifitas warga yang menggunakan transportasi sungai.

Selain itu, Dishub HSS juga akan menindaklanjuti usulan rencana rehabilitasi Pelabuhan Nagara di Tumbukan Banyu, Dada Selatan, sesuai saran dari Penjabat Bupati HSS Hermansyah.

Hendro menuturkan Pelabuhan Nagara sangat penting untuk bersandar kapal besar dan perbaikan akan dilakukan pada 2024 dengan mengganti konstruksi kayu ulin ke Balai Wilayah Sungai Banjarmasin.

"Kita juga akan mengusulkan pengadaan fasilitas speedboat baru dengan kapasitas dan spesifikasi yang lebih baik, sesuai saran pimpinan daerah apabila berkunjung ke daerah yang tak terjangkau transportasi darat tidak terkendala, karena bisa melalui jalur sungai," tutur Hendro.