Polisi Kejar Pengamen di Trafic Light Cakung Bergaya Punk Terkait Pemukulan Pelajar SLB
JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Cakung masih memburu salah seorang pelaku berinisial A yang tega mengeroyok DJA (18) pelajar berkebutuhan khusus kelas 2 sekolah luar biasa (SLB) hanya karena masalah sepele.
"Pelaku A masih dalam proses pencarian. Pelaku A (DPO) berperan mendorong helem korban sampai ke belakang dan memukul korban," kata Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Desember.
A bersama dua orang temannya berinisial IA alias Peloy dan MAW alias Bewok yang telah ditangkap Polsek Cakung ternyata kerap mengamen di dekat TL Auri, Jalan Raya Bekasi, KM 25 arah Pulogadung.
Dalam aksinya, ketiga pelaku berpura-pura mengamen dengan sasaran pemotor yang berhenti di Traffic Light (TL) tersebut. Jika pengendara tidak memberikan uang yang diminta para pelaku, maka pelaku akan melakukan pemaksaan.
"Pelaku melakukan penganiayaan jika tidak dikasih uang, mereka menganiaya korban," ujarnya.
Namun setelah dilakukan pengecekan, polisi tidak menemukan adanya pengaruh minuman keras dan obat-obatan terlarang yang dikonsumsi para pelaku.
Baca juga:
Sementara dari pengakuan pelaku IA, dia memukul para korban karena kesal tidak diberikan uang jasa mengamen di jalanan.
"Karena kesal aja (karena tidak diberi uang)," katanya kepada polisi.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar berkebutuhan khusus kelas 2 SLB mengalami sejumlah luka setelah dikeroyok oleh sekelompok pria pengamen jalanan berpenampilan 'punk' dan penuh tato. Korban dikeroyok karena mengacuhkan para pelaku yang meminta uang saat mengamen.
Belakangan diketahui, korban mengacuhkan permintaan para pelaku karena dirinya menderita tuna rungu dan tuna wicara.