Polda Sumbar Panggil BKSDA Telusuri SOP Aktivitas Pendakian di Gunung Marapi
PADANG - Polda Sumbar akan memanggil Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar terkait aktivitas pendakian Gunung Marapi yang mengalami erupsi sejak Minggu, 3 Desember.
"Setelah upaya pencarian dan evakuasi selesai baru akan dipanggil (pihak BKSDA) untuk dimintai keterangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyono di Padang, Antara, Rabu, 6 Desember.
Pihak BKSDA akan dimintai keterangan terkait aktivitas pendakian yang pada akhirnya menelan korban jiwa saat Marapi mengalami erupsi.
"Jadi nanti akan kami mintai keterangan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dan aturan terhadap aktivitas pendakian Marapi, untuk keadaan normal bagaimana untuk status waspada bagaimana," jelasnya.
BKSDA Sumbar akan dimintai keterangan sebab merupakan instansi yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pendakian di Taman Wisata Alam (TWA) Marapi.
"Dengan adanya kejadian bencana hingga kemudian menimbulkan korban jiwa, tentu instansi yang bertanggung jawab perlu dimintai keterangan," jelasnya.
Sementara itu untuk upaya pencarian dan evakuasi para pendaki, Dwi mengatakan pada Rabu siang tim SAR gabungan menemukan satu lagi korban dalam keadaan meninggal dunia.
Korban yang dilaporkan berjenis kelamin perempuan itu tengah dievakuasi turun untuk selanjutnya menjalani proses identifikasi oleh Tim DVI.
Dengan ditemukannya satu pendaki tersebut maka pendaki yang seluruhnya terdata sebanyak 75 orang sudah ditemukan.
Data 75 orang tersebut merujuk kepada daftar para pendaki yang dihimpun oleh posko BKSDA Sumbar dimana mereka mendaftar secara dalam jaringan (online) sebelum melakukan pendakian.
Dwi mengatakan proses pencarian serta penyusuran masih terus dilakukan pihaknya bersama Tim SAR gabungan di kawasan Marapi guna memastikan tidak ada korban lain.
"Data tujuh puluh lima orang itu adalah mereka yang terdaftar di online. Dikhawatirkan masih ada pendaki lain yang mendaki tanpa mendaftar di aplikasi sehingga pencarian terus dilanjutkan," jelasnya.
Baca juga:
- Presiden Tunjuk dan Berhentikan Gubernur Jakarta di Draf RUU DKJ, PKS DKI: Mau Jadi Diktator?
- Wewenang Presiden Tunjuk dan Berhentikan Gubernur dan Wagub di RUU DKJ Renggut Hak Rakyat
- Tak Pantas Wamenkumham Dijabat Tersangka Korupsi, Eddy Hiariej Diminta Mundur
- KPK Bakal Panggil Lagi Wamenkumham Eddy Hiariej Pekan Ini
Ia menjelaskan personel gabungan di lokasi terus berupaya menyisir serta mencari korban meskipun dihadang oleh hujan abu serta erupsi yang masih terjadi. Upaya pencarian dan evakuasi melibatkan tim dari berbagai instansi mulai dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD, PMI, masyarakat sekitar, dan lainnya.