Apakah Kematian Artis Nanie Darham Termasuk Kategori Malpraktik? Polres Jaksel Belum Bisa Jawab
JAKARTA - Polisi bakal berkoordinasi dengan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) terkait kasus tewasnya Bintang Film Nanie Darham untuk memastikan, apakah penyebab kematiannya termasuk Malpraktik.
“Jadi sesuai amanah Undang-Undang terbaru, kami akan berusaha meminta saran, masukan, apakah ini masuk dalam tindak pidana malpraktik atau bagaimana,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro saat dikonfirmasi, Selasa, 5 Desember.
Saat ditanya lebih jauh terkait koordinasi dengan MKDKI, Bintoro belum dapat menjelaskan. Ia meminta waktu agar kasus ini dapat terungkap dengan tuntas.
“Nanti, itu kan MKDKI belum,” ucapnya
Sementara perihal tindaklanjut kasus ini, pihaknya juga telah memeriksa beberapa saksi. Selain itu, ia juga menunggu hasil autopsi dari korban Nanie Darham.
“Mungkin minggu-mingu ini ya hasil otopsi kami akan mintakan, dan Insya Allah akan keluar,” tutupnya.
Baca juga:
- Anggota TNI Dikeroyok 5 Orang Saat Jaga Pesta Pernikahan di Grobogan
- Nasib Guru Honorer DKI Jakarta Seperti Anak Tiri, Gaji Rp4,6 Juta dari Dana BOS Dibagi 3 Orang
- Bocah 8 Tahun yang Hilang di Jatinegara Ditemukan Tewas Mengambang di Pintu Air Manggarai
- Sakit Hati Seorang Ibu di Tangerang, Mendengar Anaknya Hamil 4 Bulan dari Guru BK
Sebagaimana diketahui, Nanie Darham, bintang film Air Terjun Pengantin, melakukan operasi sedot lemak di sebuah klinik kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan diduga alami malpraktik hingga berujung kematian.
"Pemeriksaan TKP operasi sedot lemak, pemeriksaan CCTV, dan beberapa dokumen sudah kami lakukan pemeriksaan terkait dengan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, pada Minggu, 26 November 2023.
Saat ini, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi, baik dari pihak klinik dan para dokter yang saat itu turut melaksanakan kegiatan operasi.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap beberapa perawat yang ada di dalam klinik tersebut, baik yang terlibat langsung dalam kegiatan operasi maupun yang menerima pendaftaran korban.
"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keluarga dari korban. Langkah lanjutnya kami akan melakukan pemeriksaan terhadap tenaga medis dari ambulans yang pada saat hari kejadian memberikan pertolongan dan membawa korban menuju ke rumah sakit," katanya