Ngopi Bareng Pelaku UMKM Kendari, Ganjar Bocorkan Kiat Sukses UMKM Bisa Naik Kelas

KENDARI - Capres Ganjar Pranowo menyempatkan diri berdiskusi dengan Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Kendari di sebuah warung kopi H. Anto, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu 3 Desember malam.

Di sana, Ganjar mendengarkan pengalaman hingga permasalahan usaha yang dialami oleh para pelaku UMKM di Kota Kendari. Ada pula yang meminta masukan kepada Ganjar lantaran dianggap sukses mengelola UMKM sewaktu menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Salah satu pelaku UMKM di Kota Kendari, Salsa melontarkan pertanyaan kepada Ganjar ihwal komitmen Ganjar bilamana terpilih menjadi Presiden Indonesia, agar UMKM Indonesia menjadi naik kelas.

“Saya ingin bertanya, bagaimana komitmen bapak agar UMKM Indonesia naik kelas,” kata Salsa.

Mendapatkan pertanyaan itu, Capres berambut putih ini pun memberikan sedikit kiat jitu agar UMKM Indonesia bisa naik kelas dan tidak dipandang sebelah mata. Apalagi, sebagai Capres dia juga mempunyai komitmen untuk UMKM Indonesia semakin berkembang.

Pengalamannya sewaktu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar berhasil membina 183.181 unit UMKM, dengan cara memberikan fasilitas melalui pelatihan leveling.

“Maka kita minta mereka agar bisa komunitas, kemudian bekerjasama dengan pemerintah (untuk) bisa mendapatkan akses pelatihan akses modal, pendampingan ya sehigga mereka akan terukur,” ungkap Ganjar.

Disebutkan Ganjar, dengan cara seperti itu diyakininya UMKM Indonesia akan naik kelas hingga bisa menyerap tenaga kerja. Pesan lainnya, Ganjar mengingatkan bagi para pelaku UMKM untuk mendaftarkan barang dagangannya ke sistem e-katalog.

Adapun ekatalog sendiri adalah sistem informasi elektronik dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang memuat informasi usaha, harga, dan informasi lainnya yang terkait dengan penyedia barang atau jasa.

Dalam e-katalog, akan ada deret jenis barang dan jasa sesuai spesifikasi masing-masing. Ganjar mengatakan, jika produk UMKM sudah dimasukkan ke dalam e-katalog, bisa memberikan dampak positif kepada para pelakunya.

“Dan satu lagi pesan, masuklah ke e-katalog lokal itu yang nanti akan meningkatkan penjualan. Di mana, nanti 40 persen dari APBN-APBD didorong untuk belanja UMKM,” tutur Ganjar.