NASA Bermitra dengan Google untuk Tampilkan Data Air Tawar Versi Digital Interaktif di COP28

JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan Google Arts & Culture serta Seniman Yiyun Kang untuk membagikan data air tawar global.

Data ini dibagikan dalam bentuk digital interaktif di Konferensi Para Pihak ke-28 (COP28) Konvensi Kerangka Kerja Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait perubahan iklim. Data versi digital ini diperkenalkan dengan nama A Passage of Water.

A Passage of Water adalah pengalaman digital baru yang dibuat berdasarkan Perjanjian Undang-Undang Luar Angkasa NASA dengan Google, yang menghasilkan konten yang tersedia secara luas bagi publik secara gratis di platform web Google,” jelas NASA, dikutip VOI dari rilis JPL NASA.

Seluruh data yang ditampilkan diambil langsung dari satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) dan satelit Surface Water and Ocean Topography (SWOT). NASA berusaha memperlihatkan perubahan siklus air di Bumi akibat perubahan iklim.

“Menyoroti data ilmu bumi dalam instalasi A Passage of Water adalah cara unik untuk berbagi informasi, dengan cara yang mudah dicerna, seputar hubungan penting antara perubahan iklim dan siklus air di bumi,” kata Kepala Ilmuwan NASA Kate Calvin.

NASA sudah menampilkan data digital A Passage of Water sejak Kamis, 30 November lalu. Meski tidak dijelaskan, kemungkinan data ini akan terus dipajang hingga COP28 berakhir, yaitu pada 12 Desember yang akan datang.

NASA telah mengumpulkan data seluruh perairan selama enam dekade untuk memberikan informasi kepada para ilmuwan dan pemangku keputusan. Data ini bisa digunakan untuk memitigasi bencana dan menghalangi perubahan iklim.

Sejauh ini, SWOT sudah digunakan untuk mengetahui hubungan antara laut dan perubahan iklim serta pengaruh pemanasan global ke sumber perairan seperti danau, sungai, dan waduk di seluruh dunia.

Sementara itu, GRACE digunakan untuk memantau perubahan lapisan es dan gletser, penyimpanan air dekat permukaan dan bawah tanah, serta jumlah air di danau dan sungai besar. Hasil pantauan ini akan memberikan pandangan baru tentang bagaimana siklus air berevolusi.