Israel-Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Satu Hari di Menit-menit Terakhir

JAKARTA - Kelompok militan Palestina Hamas dan Israel berhasil menyepakati perpanjangan gencatan senjata kedua belah pihak di medan pertempuran Jalur Gaza selama satu hari, menurut pihak-pihak yang terkait pada Hari Kamis.

Qatar, mediator utama perundingan gencatan senjata di Gaza, mengonfirmasi perpanjangan tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Pihak Palestina dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama satu hari tambahan," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataannya, melansir CNN 30 November.

Pihak kementerian menambahkan, negosiasi terus berlanjut dengan harapan mencapai gencatan senjata penuh di wilayah kantong Palestina tersebut.

Kesepakatan perpanjangan dicapai dengan alot, lantaran daftar sandera Hamas yang akan dibebaskan belum disetujui Israel. Sebuah sumber Israel mengatakan kepada Channel 12, jika sampai batas akhir perjanjian daftar sandera tidak berubah, Israel akan melanjutkan perang, dikutip dari The Times of Israel.

Fokus Israel pada pembebasan sandera perempuan dan anak-anak. Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Ynet, "jika daftar lengkap yang memenuhi persyaratan diterima, kami dapat melanjutkan gencatan senjata."

Pejabat itu mengatakan ada kemungkinan Hamas akan memenuhi persyaratan tersebut. Belakangan, Kantor Perdana Menteri mengatakan gencatan senjata di Gaza akan berlanjut, setelah baru-baru ini diterima sebuah daftar berisi 10 sandera perempuan dan anak-anak yang akan dibebaskan dari Gaza sesuai dengan aturan gencatan senjata yang disepakati.

"Mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja, jeda operasional akan terus berlanjut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang dirilis beberapa menit sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 12.00 waktu setempat, seperti melansir Reuters.

Diketahui, sejauh ini kelompok Hamas telah membebaskan sekitar 93 sandera. Sedangkan Israel telah membebaskan sekitar 210 tahanan.

Dikatakan, dengan semakin sedikitnya perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan, perpanjangan gencatan senjata memerlukan penetapan persyaratan baru untuk pembebasan pria Israel, termasuk tentara.