SEC Didesak Anggota DPR AS untuk Menyelidiki Keamanan Neuralink
JAKARTA - Empat anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dilaporkan mendorong Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk menyelidiki Neuralink, perusahaan neuroteknologi, milik Elon Musk.
Dari laporan Reuters, empat orang yang meminta penyelidikan ini adalah Earl Blumenauer, Jim McGovern, Barbara Lee, dan Tony Cardenas dari Partai Demokrat. Mereka menduga bahwa Musk telah menipu para investor terkait keamanan dari implan otak yang mereka lakukan.
Keempat regulator ini telah mengirimkan surat ke SEC. Mereka mengutip catatan dokter hewan terkait uji coba Neuralink kepada belasan monyet beberapa waktu lalu sebelum uji coba kepada manusia diizinkan.
Setidaknya, ada 12 monyet yang disuntik mati akibat masalah impan. Dengan adanya temuan ini, Neuralink dianggap telah membuat hewan-hewan itu menderita efek samping yang menyakitkan dari implan yang telah mereka lakukan.
Baca juga:
- Sistem Pegasus untuk Intelijen Sinyal oleh Hensodlt Memasuki Tahap Implementasi
- Hensoldt Melihat Kecerdasan Buatan dan Analitika sebagai Peluang Investasi
- Australia Siapkan Rp265,7 Miliar untuk Tim Respons Cepat Keamanan Siber di Pasifik
- Australia Berikan Pemeriksaan Siber untuk Usaha Kecil dan Wajibkan Pelaporan Serangan Ransomware
Bahkan, banyak hewan yang dilaporkan mengalami kelumpuhan, kejang, hingga pembengkakan otak karena implan ini. Namun, Musk tampaknya tidak menganggap serius kekhawatiran para investor terkait hasil pengujian Neuralink.
Musk pernah menulis bahwa, “Tidak ada monyet yang mati akibat implan Neuralink.” Tulisan ini dibagikan melalui akun X pribadinya pada 10 September lalu. Ia juga mengatakan bahwa mereka memilih monyet yang sakit dan hampir mati.
Kematian para monyet ini dianggap berkaitan dengan keamanan dan daya jual otak-komputer interface Neuralink. Dengan begitu, Musk mungkin telah melanggar aturan yang ditetapkan SEC.