Sal Priadi Bicara Soal Berhati dan Panggung Pertama Java Jazz 2020
JAKARTA - Java Jazz Festival (JJF) 2020 selesai digelar. Festival musik yang berfokus kepada genre Jazz tersebut selalu terbuka dengan jenis musik lain yang bisa memadukan cross-genre. Sal Priadi merupakan salah satu musisi yang dipercaya mengisi panggung JJF tahun ini. VOI berkesempatan berbicara sejenak dengan Sal sebelum dirinya tampil di MLD Stage Bus.
Album perdananya, Berhati, dirilis pada 20 Februari lalu. Album ini berisikan coretan tangan Sal sejak 2011 hingga 2019. Bernuansa romantis, album ini menjadi ungkapan perasaan Sal yang ia tuangkan dalam lagu-lagunya.
Pemilihan judul Berhati juga merupakan pengalaman pribadi Sal dalam menggarap album ini. Ia menemukan proses di mana dirinya perlu memiliki hati sebelum memproduksi album ini begitu juga dengan harapannya agar orang yang mendengar album ini bisa memiliki hati sesuai judulnya.
Dalam album perdananya, Sal terlihat tidak ingin macam-macam. Tidak ada genre tertentu yang menjadi ciri khasnya. Ia tidak takut mengeksplorasi genre lain dalam lagu-lagunya. Hanya saja, gaya penulisannya kini terkesan komedi romantis dan sesuai dengan tema yang ingin ia bawakan.
Baca juga:
Trek Nyala menjadi single pertama sekaligus pembuka dari album Berhati. Mengapa ia memilih lagu ini?
“Karena Nyala itu lagu pembuka di album dan aku harus sesuai dengan apa yang aku bayangkan jadi agak banyak tek-tokannya tuh di situ. Suaranya kurang ini kurang itu tuh banyak di situ kurang digali jadi mungkin itu proses terpanjang dan paling butuh pikiran tuh ya Nyala,” kata Sal.
Beruntungnya, Sal dibantu banyak produser serta teman dalam menggarap album ini. Selain itu, musik independen lokal dan teknologi yang sedang berkembang pesat juga menjadi faktor pendukung yang membuat musik Sal begitu populer.
“Sekarang kita dari rumah bisa bikin lagu sendiri, bisa langsung dirilis hari itu juga dengan berbagai macam media. Jadi perasaannya seneng banget karena muncul banyak warna yang baru terutama orang-orang yang sebelumnya kita tidak pernah tahu.”
Acara musik saat ini tidak hanya menjual line up tetapi juga pengalaman yang didapat ketika mengunjungi acara tersebut, misalnya stage bus di JJF 2020 yang terkesan intimate.
“Sebelum bermain musik, acara musik selalu jadi hiburan tapi setelah bermain musik, akhirnya dia jadi satu tempat untuk menyampaikan pesan juga.”
Bagi Sal Priadi, berkarier dalam bermusik tidak mudah. Tetapi proses bermusik juga menjadi pelajaran besar untuk diri sendiri dan orang lain. Lewat musik, Sal juga belajar menyampaikan rasa karena musik tidak ada wujudnya.
Panggung pertamanya di Java Jazz adalah MLD Stage Bus di mana ia menampilkan lagu-lagu dari album Berhati. Keinginannya bermain di Java Jazz selalu besar dan akhirnya terwujud.
Ke depannya, Sal Priadi mempersiapkan merilis Berhati dalam bentuk fisik serta tur showcase yang dimulai dari Jakarta terlebih dahulu. Sal akan merilis albumnya sebagai bentuk merchandise sehingga kemungkinan stoknya terbatas. Sementara itu album Berhati sudah bisa didengarkan secara digital. Kita doakan pengumuman resminya keluar dengan cepat ya!