Bagikan:

JAKARTA - Festival jazz tahunan, Java Jazz Festival (JJF) 2020 baru saja selesai diselenggarakan di JI Expo Kemayoran, dari 28 Februari hingga 1 Maret. 

Java Festival Production selaku penyelenggara berhasil menghadirkan festival yang diisi dengan artis lokal maupun mancanegara. 

Berjalan selama tiga hari, JJF edisi ke-16 ini menyuguhkan penampilan serta proyek kolaborasi yang mungkin tidak pernah kita lihat di tempat lain.

Di hari pertama, 28 Februari, Chrisye Live by Erwin Gutawa menjadi salah satu yang ditunggu oleh penonton. Erwin Gutawa selaku konduktor menghadirkan lagu-lagu Chrisye yang menggunakan rekaman asli suaranya. 

Dilansir dari akun Instagramnya, Gita Gutawa menjadi produser untuk penampilan ini. Mereka juga turut mengajak Gerald Situmorang sebagai tamu dalam penampilan ini.

Beberapa penyanyi lokal untuk pertama kalinya tampil di JJF, yakni Marion Jola, Cantika, dan Isyana Sarasvati. 

Marion Jola hadir dengan koreografi yang menarik serta interaktif dengan penonton. Lalu, Cantika banyak menggandeng teman-teman musisi seperti Pamungkas, Gamaliel, dan Teza Sumendra untuk menemaninya bernyanyi. 

Kemudian, Isyana menyanyikan satu album Lexicon dengan energi yang menggebu-gebu. Ketiganya berhasil menarik perhatian para penonton dengan penampilannya.

JJF juga menjadi yang pertama untuk penyanyi Rini, Bruno Major, dan PREP. Dari ranah independen, mereka berhasil menyihir penonton dengan lagu-lagu andalan yang selama ini hanya terdengar secara digital. 

Sadar dengan antusias itu, JJF menjadikan ketiganya tampil dalam dua show pada dua hari dan ajaibnya penonton selalu memenuhi show mereka selama dua hari tersebut.

Pada hari kedua, 29 Februari, Nusantero Big Band menjadi salah satu highlight JJF. Gabungan antara musisi Indonesia dengan Eropa ini menyanyikan lagu-lagu lintas genre sehingga lintas budaya bisa terasa lewat penampilan mereka.

Maliq n’ D’essentials, salah satu band yang beraliran jazz itu kembali hadir untuk penonton. Meskipun sudah beberapa kali tampil, tetapi crowd penonton sangat ramai menunggu Maliq untuk menyanyikan lagu-lagu terbaik mereka dan yang terbaru yaitu Senja Teduh Pelita

Penampilan mereka diiringi dengan hujan namun tidak mematahkan semangat penonton JJF. Yura Yunita yang kembali hadir untuk Java Jazz tampil jaipongan serta menari bersama band pengiring dan teman-teman menyanyikan lagu-lagu dari album terakhirnya, Merakit.

The Jacksons yang tampil bertiga dalam special show, menyajikan 17 lagu non stop dengan hits-hits yang ditunggu oleh penggemar. Beberapa di antaranya adalah Blame It On the Boogie, I Want You Back, ABC, I’ll Be There, dan masih banyak lagi. 

Mereka juga berterima kasih kepada penggemar yang antusias dengan penampilan mereka. The Jacksons baru saja merayakan 50 tahun berdirinya grup dan mereka baru sempat mampir ke ibu kota lewat Java Jazz.

Memasuki hari ketiga, proyek kolaborasi seperti 7 Bintang dan BNI Music Project diisi penuh oleh penonton yang ingin mendengar penyanyi dari berbagai genre menjadi satu panggung. 

BNI Music Project yang terdiri dari Cantika, Ardhito Pramono, Rizky Febian, Rebecca Reijman, dan Nima Ilayla bergantian menyanyikan lagu-lagu hits internasional.

Omar Apollo yang menjadi special show di hari terakhir menyanyikan 13 lagu untuk para penggemar. Dibuka dengan Ashamed, Apollo membawa penonton terbius dengan panggungnya meskipun di luar sedang turun hujan. Ia juga menyanyikan lagu-lagu yang membuatnya populer seperti U Got Me, Cool Cat, Hit Me Up, Brake Lights, dan sebagainya.

Kemudian, Andien, Marcell, dan Shanty, yang tergabung dalam Yamaha Music Project hadir untuk bernostalgia dengan para penonton yang datang dari berbagai kalangan. Church, Young Gun Silver Fox, serta Brass Against menyanyikan lagu-lagu andalannya di hari ketiga untuk pertama kalinya di Indonesia.

 

Penyanyi Tulus menjadi salah satu line up kejutan yang diumumkan promotor satu hari sebelum hari terakhir. Tulus pun tampil menyanyikan sejumlah hitsnya seperti Sewindu, Labirin, Teman Hidup, serta duet yang dia lakukan bersama Glenn Fredly dan Yovie Widianto berjudul Adu Rayu

Dia juga sempat mengajak Sal Priadi ke atas panggung karena Sal tidak sempat menyelesaikan penampilannya lantaran hujan deras. Mereka berdua pun menyanyikan Jangan Cintai Aku Apa Adanya yang disambut kor penonton.

Itu dia keseruan Java Jazz Festival 2020 yang sukses diselenggarakan selama tiga hari. Java Festival Production akan kembali dengan Java Jazz pada tahun depan. Apakah kamu tertarik untuk datang ke Java Jazz edisi berikutnya?