5 Instruksi Jokowi Soal Penanganan Pandemi yang Harus Didukung TNI-Polri
JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberi lima instruksi kepada jajaran TNI dan Polri agar mendukung penanganan pandemi COVID-19.
Hal ini disampaikan saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2021.
Jokowi menegaskan krisis kesehatan akibat COVID-19 masih belum usai. Oleh sebab itu, pertama, Jokowi menginstruksikan jajaran TNI-Polri terus aktif mendisiplinkan protokol kesehatan. Serta, aktif untuk mendukung 3T dan juga mendukung pelaksanaan PPKM skala mikro.
"Kenapa ini perlu saya tekankan? Karena di desa itu TNI memiliki yang namanya Babinsa dan Polri memiliki yang namanya Bhabinkantibmas. Kita harapkan semuanya bekerja terintegrasi. Kita harapkan rantai penyebaran COVID-19 cepat terputus dan krisis ini segera selesai," kata Jokowi di Istana Negara Senin, 15 Februari 2021.
Kedua, Jokowi meminta jajaran TNI-Polri untuk mendukung kelancaran vaksinasi massal. Vaksinasi massal ini dilakukan pada klaster-klaster tertentu, seperti pasar atau daerah yang memiliki risiko tinggi COVID-19.
"Kita tahu bahwa target kita untuk mencapat herd immunity, kekebalan komunal, adalah memvaksin kurang lebih 70 persen penduduk kita. Oleh karena itu, saya meminta jajaran TNI-Polri untuk cepat bergerak membantu vaksinasi agar segera bisa kita selesaikan," ujar Jokowi.
Ketiga, jajaran TNI-Polri mesti aktif mendukung iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif. Menurut Jokowi, saat ini banyak dibutuhkan kesempatan kerja, peluang kerja, lapangan kerja yang banyak tergerus karena pandemi COVID-19.
"Perkokoh stabilitas politik dan keamanan. Ini penting banget, penting sekali. Berikan kepastian hukum. Sekali lagi, iklim usaha itu sangat penting karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita menjadi positif," tutur mantan Gubernur DKI tersebut.
Keempat, Jokowi menginstruksikan jajaran TNI-Polri untuk selalu menghormati dan menjunjung tinggi demokrasi serta memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
"Negara kita adalah negara demokrasi yang menghormati kebebasan berpendapat dan berorganosasi. Negara kita adalah negara hukum, yang harus menjalankan hukum yang seadil-adilnya, melindungi kepentingan yang lebih luas. Sekaligus menjamin rasa keadilan masyarakat," jelasnya.
Baca juga:
Kelima, Jokowi minta kepada TNI dan Polri untuk menjadi institusi yang semakin profesional dan bekerja secara sinergis.
TNI-Polri mesti menjadi organisasi modern dengan tata kelola yang baik yang transparan, yang akuntabel, yang bebas dari tindak pidana korupsi. Teguh kepada pancasila, manfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
"Sekali lagi, bekerjalah, secara sinergis untuk melindungi kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, kepentingan negara. Profesionalitas dan sinergitas antara TNI-Polri akan menjadi penjaga kekuatan dan inovasi bangsa menuju Indonesia maju," pungkasnya.