Masih Pro Kontra, Pelepasan Jentik Aedes Aegypti Wolbachia Pencegah DBD di Bali Ditunda

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi pelepasan jentik nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia di Bali ditunda.

Penundaan menyusul sikap sejumlah masyarakat setempat yang belum siap dengan kebijakan tersebut.

"Sekarang sedang kita bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menunda dulu pelepasan Wolbachia, dan melakukan sosialisasi sampai masyarakat siap," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Jumat 17 November, disitat Antara.

Nadia menjelaskan inovasi Wolbachia merupakan strategi baru untuk mengatasi penularan kasus dengue di Indonesia, melengkapi intervensi yang kini berjalan berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Nadia mengatakan Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah uji coba penerapan inovasi nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia melalui kerja sama dengan World Mosquito Program (WMP).

WMP merupakan organisasi non-pemerintah yang dimiliki oleh Monash University, Australia, yang bekerja untuk melindungi masyarakat global dari penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah, zika, demam kuning, dan chikungunya.

WMP di Indonesia merupakan kolaborasi penelitian yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melalui pendanaan Yayasan Tahija.

Sedangkan uji coba pelepasan nyamuk berwolbachia melalui Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan proyek percontohan (Pilot Project) Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue yang dilakukan di lima kota, yaitu Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, penyebaran nyamuk Wolbachia masih menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat Bali.

"Kalau masih ada masyarakat yang tidak menerima, berarti kita tunda dulu," katanya di Denpasar, Bali, Senin 13 November.

Menurut dia, metode penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan dengue masih perlu sosialisasi dari pemrakarsa sehingga semua masyarakat bisa menerima.

"Perlu sosialisasi, ada penolakan dari masyarakat, kan kita tidak ingin masyarakat terbelah. Yang pro dan kontra ini harus dibagusin dulu," katanya.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, penyebaran jentik nyamuk berbakteri Wolbachia di Denpasar masih menunggu keputusan dari Kemenkes.

"Harapan banyak masyarakat, nyamuk Wolbachia ditunda dulu penyebarannya. Nanti akan dilakukan apabila dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan," katanya, Senin 13 November.