Tingkatkan Perdagangan Produk Pangan dan Daging Sapi, RI-Selandia Baru Bakal Keluarkan Sertifikasi Halal

JAKARTA - Pemerintah Indonesia turut apresiasi atas kerja sama dan dukungan Selandia Baru untuk proses aksesi Indonesia dalam keanggotaan pada Financial Action Task Force (FATF).

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Peningkatan Ekspor Selandia Baru Damien O'Connor, pada rangkaian Pertemuan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), Selasa, 14 November.

Dalam kesempatan tersebut, kedua menteri membahas mengenai keberhasilan pertemuan Menteri IPEF kali ini di San Francisco yang telah berhasil melakukan penandatanganan perjanjian untuk Pilar II (Rantai Pasok), serta berhasil menyelesaikan Pilar III (Ekonomi Bersih) dan juga Pilar IV (Ekonomi Adil).

Pada sektor perdagangan, Menteri O'Connor membahas implementasi ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA). Sebagaimana diketahui, Menteri Perdagangan dari empat negara anggota ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, bersama dengan Australia dan Selandia Baru telah menandatangani Protokol Kedua AANZFTA pada ASEAN Economic Ministers – Closer Economic Relations (AEM-CER) Consultation di Semarang pada tanggal 21 Agustus 2023 lalu.

“Indonesia telah melaksanakan seluruh proses domestik untuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan saat ini sedang mengkaji peluang untuk berpartisipasi dalam the Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP),” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Kamis 16 November.

Adapun kedua menteri juga membahas kerja sama dalam sertifikasi halal antara kedua negara untuk mendukung peningkatan perdagangan kedua negara yang didominasi produk pangan, khususnya daging sapi.

Selain itu, kedua negara mendorong adanya Mutual Recognition Agreement (MRA) antara Indonesia dengan Selandia Baru.

Memasuki 65 tahun hubungan bilateral Indonesia-Selandia Baru, kedua menteri juga sepakat untuk saling memberikan dukungan pada berbagai forum multilateral seperti pelaksanaan the 13th World Trade Organization (WTO) Ministerial Conference (MC13) pada bulan Februari 2024 di Abu Dhabi, United Arab Emirates, dan dukungan terhadap proses aksesi Indonesia dalam keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Selanjutnya, kedua menteri juga membahas terkait kelanjutan perundingan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) pada tahun mendatang.