JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku siap jika diminta terbang melayani jemaah haji yang berasal dari wilayah Jawa Barat melalui Bandara Kertajati, Majalengka.
Adapun pernyataan Irfan tersebut menanggapi usulan PT Angkasa Pura II terkait jemaah haji asal Jawa Barat diberangkatkan melalui Bandara Kertajati, Majalengka pada penyelenggaran ibadah haji 1445 Hijriah/2024.
Diketahui, maskapai yang melayani penerbangan haji 2024 yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines.
“Saya sih tergantung, kita kan kontraknya dengan Departemen Agama, kalau Departemen Agama mengatakan 'anda terbang dari Kertajati' ya siap, mau terbang dari mana siap,” kata Irfan kepada wartawan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, ditulis Kamis, 16 November.
Namun, Irfan mengatakan, pertimbangan terkait keberangkatan dari Bandara Kertajati juga harus menyoroti soal asrama jemaah.
Sebab, ungkapnya, hal ini berkaitan dengan jarak tempuh bagi jemaah haji dari asrama ke Bandara Kertajati.
“Kita enggak ada masalah, orang kita kan cuma terbang aja,” ucapnya.
Selain itu, Irfan mengatakan, yang juga perlu diperhatikan adalah tempat menginap sementara bagi awak kabin atau kru Garuda Indonesia.
Salah satu opsinya adalah menginapkan kru pesawat di Kota Bandung.
Meski demikian, Irfan mengakui jika memilih opsi tersebut, jarak yang ditempuh kru pesawat cukup jauh.
Namun, Irfan menegaskan, kalau hal itu bukan menjadi masalah yang memberatkan maskapai.
“Buat kami itu memang ada sedikit masalah tapi dapat diselesaikan, misalnya tempat penginapan untuk para kru kita. Ya beberapa penerbangan kita inapkan di Bandung, tapi jaraknya kan agak jauh di Bandung, tapi enggak masalah,” tuturnya.
Menurut dia, yang juga perlu diperhatikan adalah kesiapan infrastruktur dari Bandara Kertajati.
Kata Irfan, jika sudah dipastikan setiap aspeknya siap, Garuda akan siap untuk melayani penerbangan haji dari Bandara Kertajati.
“Jadi kalau diputuskan itu, silakan, tinggal apakah infrastrukturnya memang sudah sesuai, kita kan tinggal manut aja. Garuda itu gak pernah neko-neko kok soal begituan, disuruh berangkat dari sini, berangkat,” jelasnya.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II mengusulkan jemaah haji asal Jawa Barat diberangkatkan melalui Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada penyelenggaran ibadah haji 1445 H/2024.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga efisiensi waktu.
BACA JUGA:
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, ada sejumlah pertimbangan sebelum mengusulkan rencana tersebut. Salah satunya, terkait dengan kondisi Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kata Awaluddin, Bandara Soetta menanggung beban yang tinggi dengan menampung kelompok terbang (kloter) jemaah haji. Di mana, ada empat provinsi yang keberangkatannya berasal dari bandara tersebut yakni Jawa Barat, Lampung, Banten, dan DKI Jakarta.
“Sekiranya Pak Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah karena ada arahan juga dari Pak Menteri Perhubungan apabila kloter jemaah dari Jawa Barat bisa seluruhnya diberangkatkan di Kertajati,” ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 November.
Selain itu, Awaluddin mengatakan dengan memindahkan keberangkatan jemaah haji ke Bandara Kertajati juga akan memudahkan dan menghemat waktu jemaah yang berasal dari Jawa Barat.
“Ini akan memudahkan jemaah yang terkendala usia atau lokasi pemberangktan,” katanya.