Karena Masih di Bawah Umur, Pelaku Tawuran Johar Baru Kena Sanksi Cuci Kaki Orang Tua Masing-masing
JAKARTA – Isak tangis pecah saat para orang tua dari 19 pelaku tawuran yang ditangkap, mendatangi Mapolsek Johar Baru untuk menjenguk anak mereka, Senin sore, 13 November, sore.
Para orang tua pelaku sedih ketika melihat putra mereka diamankan polisi karena terlibat tawuran. Mereka, para orang tua pelaku, datang ke Polsek Johar Baru setelah mendapatkan informasi dari pihak Kepolisian.
Rani, salah satu orang tua pelaku tawuran mengatakan, dirinya terkejut ketika anaknya diamankan polisi.
"Dia biasanya main game di handphone saja, tidak pernah tawuran," kata Rani kepada VOI di Polsek Johar Baru, Senin, 13 November.
Rani berharap pihak Kepolisian dapat membebaskan anaknya. Setelah dilakukan pengarahan kepada para orang tua pelaku, 19 remaja yang diamankan hanya dilakukan pendataan dan pembinaan.
Mereka hanya diminta kesepakatan melalui surat pernyataan, agar tidak mengulangi perbuatan tawuran. Kemudian, para anak di bawah umur itu menjalani sanksi mencuci kaki para orang tua mereka.
Baca juga:
- Petugas PLN Kejang-kejang Tersetrum di Tiang Listrik, Berhasil Dievakuasi dalam Keadaan Hidup
- Petugas PLN yang Tersetrum Listrik di Cempaka Putih Sudah Dirawat di RSUD Matraman
- 2 Mobil Jadi Korban Aksi Pelemparan Batu di Jalan Tol Kunciran Arah Serpong
- Oliver Sykes BMTH: Tidak Ada Pilihan Lain Selain Membatalkan Pertunjukan
Waka Polsek Johar Baru, AKP Sarjana mengatakan, pihak Kepolisian mengambil langkah pembinaan karena para pelaku masih status bersekolah.
"Aksi cuci kaki kita pakai sebagai adat ketimuran, biar pelaku insaf, sadar, di situ ada orangtuanya yang melahirkan dan membesarkan dia sehingga dia akan berbakti kepada orangtuanya," kata AKP Sarjana.
Selanjutnya para pelaku dikembalikan kepada orang tua mereka agar dapat melanjutkan sekolah. Sementara Polsek Johar Baru masih memburu aktor utama pelaku tawuran lainnya yang masih buron.