PM Netanyahu Kembali Ungkapkan Rencana Israel Kontrol Keamanan di Jalur Gaza Usai Perang
JAKARTA - Israel berencana untuk mempertahankan kendali keamanan di Jalur Gaza, Palestina, setelah operasi militernya di sana, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Mengenai semua pembicaraan tentang ‘hari setelahnya’, hari itu hanya akan terjadi setelah Hamas diberantas. Gaza akan didemiliterisasi dan tidak akan ada lagi ancaman terhadap Israel dari Jalur Gaza," katanya dalam konferensi pers, melansir TASS 12 November.
Lebih jauh PM Netanyahu mengatakan, pasukan Israel berhak mengambil tindakan untuk menghentikan segala ancaman terhadap Israel dari daerah kantong tersebut.
"Untuk menjamin tidak akan ada ancaman, kapan pun, jika diperlukan, Israel Defense Forces (IDF) akan terus melakukan kontrol keamanan di Jalur Gaza, menjamin terorisme tidak akan datang dari sana, karena serangan 7 Oktober terbukti, di mana pun tidak ada kendali Israel, akan ada ancaman. Hal ini juga terbukti di Yudea dan Samaria (sebutan Israel untuk Tepi Barat), itulah sebabnya saya tidak akan mengkompromikan kendali keamanan dalam kondisi apa pun," urainya.
Ketika ditanya siapa yang akan menjalankan kendali sipil di Jalur Gaza, PM Netanyahu mengatakan tidak boleh ada kelompok radikal yang berkuasa di sana.
"Saya ingin menekankan sekali lagi, pengendalian keamanan menyiratkan kemampuan (bagi pasukan Israel) untuk masuk kapan pun kita ingin menghilangkan ancaman yang mungkin muncul lagi dan mulai mengancam Israel. Saya akan memberitahu Anda apa yang tidak akan terjadi. Tidak akan ada Hamas, juga tidak akan ada otoritas sipil yang mendidik anak-anaknya untuk membenci Israel, membunuh orang Israel, melenyapkan Negara Israel," tegasnya.
Pekan lalu, PM Netanyahu untuk pertama kalinya mengatakan secara terbuka, Israel tidak berusaha menggusur warga sipil dari Gaza atau menduduki wilayah kantong tersebut, menepis kekhawatiran regional.
"Kami tidak bermaksud menggusur siapa pun," kata PM Netanyahu kepada Fox News, seperti mengutip The Times of Israel.
Dalam kesempatan tersebut, PM Netanyahu juga memberikan rincian baru mengenai visi Israel tentang seperti apa Gaza setelah perang.
"Yang harus kita lihat adalah Gaza didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali. Semua itu bisa dicapai," urainya.
Baca juga:
- Rumah Sakit di Gaza Jadi Sasaran Serangan Israel Hari Jumat, Kemlu Pastikan Keselamatan WNI di RS Indonesia
- Presiden Afrika Selatan Kerahkan 3.300 Tentara untuk Berantas Penambangan Ilegal
- AS Sebut Israel Setujui Jeda Operasi Militer, Menhan Gallant: Tidak Mengurangi Semangat Bertempur
- PM Israel Tegaskan Pertempuran Terus Berlanjut dan Tidak Ada Gencatan Senjata Tanpa Pembebasan Sandera
"Kami tidak berusaha untuk menaklukkan Gaza. Kami tidak berusaha menduduki Gaza. Dan kami tidak berusaha untuk memerintah Gaza," tambah Netanyahu.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan ABC News dia mengatakan Israel, akan memiliki "tanggung jawab keamanan secara keseluruhan" atas Jalur Gaza "untuk jangka waktu yang tidak terbatas" setelah perang melawan Hamas berakhir.
"Tetapi yang saya harapkan adalah, pembangunan kembali Gaza untuk warga Gaza," kata PM Netanyahu.