Pesan Puan Soal Perjuangan Rakyat Capai Keadilan Jadi Warning Bagi Pemerintah
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal rakyat yang masih berjuang mencari keadilan di momen peringatan Hari Pahlawan. Pemerintah memang harus sadar kalau masih banyak ketidakadilan yang terjadi.
"Pernyataan Puan Maharani sejatinya mencerminkan kesadaran akan semangat para pahlawan yang menegaskan bahwa saat ini perjuangan belum usai, khususnya dalam mencapai keadilan sosial dan ekonomi," kata Pakar Komunikasi Politik, Silvanus Alvin, Jumat 10 November.
Senada dengan yang disampaikan Puan, Alvin menilai perjuangan rakyat Indonesia di era sekarang tidak terlepas dari ketimpangan antara kota besar dan kota kecil, terkhusus di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
"Penggarapan ketidakadilan ekonomi, kesetaraan pendidikan, serta isu kesehatan dan kesetaraan gender menjadi sorotan penting dalam konteks peringatan Hari Pahlawan," ucap Dosen milenial di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) itu.
Alvin menilai dorongan dari Puan terkait perjuangan rakyat mencari keadilan menjadi teguran bagi Pemerintah. Ia berharap teguran tersebut dijadikan sebagai catatan dan komitmen Pemerintah untuk bekerja lebih dalam menciptakan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia. Apalagi, DPR sebagai representasi rakyat memiliki tugas dan kewajiban mengawal kinerja Pemerintah.
"DPR memang wajib menyikapi dan memperingati Hari Pahlawan dengan kesadaran akan tanggung jawab mereka untuk mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang masih dihadapi oleh rakyat. tutur Alvin.
“Sudah sewajarnya Puan sebagai pimpinan DPR memberikan warning kepada Pemerintah apabila cita-cita perjuangan bangsa masih jauh dari harapan,” lanjut Lulusan University of Leicester, Inggris ini.
Baca juga:
- Jika Konser Coldplay di Jakarta Diwarnai Kampanye LGBT, Penyelenggara Bisa Terjerat Hukum
- Polemik Jalur Sepeda di Jakarta, Heru Budi Bakal Digugat ke Pengadilan
- Presiden Afrika Selatan Kerahkan 3.300 Tentara untuk Berantas Penambangan Ilegal
- Kasus Pembunuhan Pegawai Honorer RSUD Karawang, Diduga Libatkan Dukun
Alvin juga menjelaskan, DPR melalui fungsi legislasinya harus mendukung perjuangan rakyat mendapatkan keadilan pendidikan. Selain itu dalam hal pemerataan pembangunan hingga kesempatan memperoleh pekerjaan seperti yang jadi sorotan Puan.
"Peringatan Hari Pahlawan harus mendorong langkah konkret untuk mewujudkan visi para pahlawan demi kemakmuran bangsa," tegas Alvin.
Di sisi lain, Alvin menyebut semangat perjuangan pahlawan harus terus berjalan meskipun zaman telah berubah. Salah satunya mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang menjadi visi misi negara ini ke depan.
"Para pahlawan telah menunjukkan semangat perjuangan untuk kemerdekaan, dan saat ini, upaya membangun SDM yang unggul menjadi fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
"Peringatan Hari Pahlawan juga patut disemarakkan dengan dihubungkan pada visi Indonesia Emas 2045 melalui fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas," tambah Alvin.
Salah satu hal yang patut diperjuangkan oleh Pemerintah, menurut Alvin, ialah dengan menciptakan program-program bantuannyang tepat sasaran. Sehingga, pemerataan pembangunan dan mutu individu di Indonesia bisa disamaratakan dari Sabang sampai Merauke.
"Kebijakan yang memanusiakan manusia, seperti peningkatan akses pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan perlindungan hak asasi manusia, menjadi langkah awal. Memastikan bahwa setiap warga Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang adalah bagian integral dari membangun SDM yang tangguh," sebut Alvin.
Penulis buku "Komunikasi Politik di Era Digital: dari Big Data, Influencer Relations & Kekuatan Selebriti, Hingga Politik Tawa" ini menilai hal tersebut merupakan fondasi penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Khususnya, sebut Alvin, mencakup kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya, dengan menjadikan manusia sebagai pusat pembangunan.
"Dengan membentuk kebijakan yang mendukung pembangunan SDM, Indonesia dapat menciptakan generasi yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi," ujarnya.