Aeva Technologies Teken Kesepakatan dengan Nikon untuk Produksi Sensor

JAKARTA - Aeva Technologies  mengumumkan pada Senin 6 November bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi sensor bagi mesin industri Nikon  yang dapat memindai objek seperti mobil yang keluar dari jalur perakitan untuk cacat mikroskopis.

Berbasis di Mountain View, California, Aeva mengembangkan apa yang disebut sebagai sensor lidar, yang sering ditemukan pada mobil dengan fitur bantuan pengemudi untuk membantu kendaraan mendapatkan pandangan tiga dimensi dari jalan.

Sementara Aeva sedang menargetkan pasar otomotif, sensor mereka juga dapat digunakan dalam aplikasi lain yang membutuhkan pemindaian tiga dimensi. Pada tahun 2021 perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka bekerja dengan Nikon untuk meningkatkan peralatan industri perusahaan Jepang.

Nikon membuat mesin pemindaian yang dapat memeriksa mobil dan objek lainnya untuk cacat-cacat kecil guna meningkatkan kualitas manufaktur. Namun mesin tersebut terlalu besar, lambat, dan mahal untuk digunakan pada setiap kendaraan di jalur manufaktur. Sensor Aeva bertujuan untuk membuat mesin tersebut lebih kecil dan lebih murah sehingga lebih banyak kendaraan dapat diperiksa.

"Bagi produsen mobil yang paling ketat, tujuan utamanya adalah 100%," kata Soroush Salehian, chief executive Aeva, dalam wawancara dengan Reuters. Ia menyebut bahwa persentase saat ini dari kendaraan yang dipindai bervariasi tergantung pada tuntutan kualitas produsen mobil. "Apa yang kami yakini dapat kami lakukan seiring waktu adalah meningkatkan persentase produksi yang dapat ditangani oleh pemindai," kata Aeva. 

Aeva berharap dapat mulai memasok sensor ke Nikon tahun depan, di mana produk Nikon yang dilengkapi sensor Aeva akan mulai beredar di pasaran pada 2025.

Salehian menolak untuk mengungkapkan berapa banyak sensor yang akan dikirim oleh Aeva atau berapa pendapatan yang diharapkan perusahaan dari kesepakatan dengan Nikon. Dia mengatakan bahwa volume pengiriman akan lebih kecil daripada pasar otomotif, tetapi setiap sensor memiliki biaya sekitar 10 kali lebih tinggi daripada sensor otomotif karena presisi yang lebih tinggi.