Stiker AI WhatsApp Tampilkan Gambar Anak Bawa Senjata di Pencarian Palestina
JAKARTA – Pembuatan stiker berbasis Kecerdasan Buatan (AI) di WhatsApp menjadi perhatian. Kali ini bukan karena kemampuannya, tetapi karena diskriminasi eksplisit antara Palestina dan Israel.
Dalam laporan The Guardian belum lama ini, stiker berbasis AI di WhatsApp akan menunjukkan gambar senjata atau anak lelaki yang memegang senjata saat pengguna mencari kata "Palestina" di penelusuran.
Tampilan yang sama juga akan muncul ketika pengguna mencari kata Anak Lelaki Muslim Palestina. Namun, pada pencarian yang menyertakan kata Israel, tampilannya sangat berbeda.
Pihak The Guardian mencoba mencari dengan kata kunci "Anak Lelaki Israel" dan stiker yang ditampilkan hanya anak-anak yang sedang bermain bola dan membaca. Saat mencari keyword "Israel", tampilan yang muncul hanya anak-anak yang tersenyum dan memegang bendera Israel.
Tampilan stiker ini menjadi permasalahan hingga Senator Australia, Mehreen Faquri, meminta komisaris e-safety di negaranya untuk menyelidiki potensi gambar rasis dan Islamofobia di Meta.
Baca juga:
- CEO Inflection AI Kritik Elon Musk terkait Kecerdasan Buatan: Dia Bukan Ahli AI
- Perusahaan Teknologi Besar Beri Tanggapan Terhadap Aturan Hak Cipta AI Generatif
- Pertemuan Global AI di Bletchley: Soroti Kontroversi Keamanan AI Sumber Terbuka
- Menteri Perdagangan China Sambut Kehadiran Micron Technology di Pasar China
Sebenarnya, permasalahan ini sudah timbul sejak bulan lalu. Para pembuat stiker AI di Meta menyuarakan protesnya karena gambar-gambar yang ditampilkan cenderung penuh kekerasan, kasar, hingga tampilan tidak pantas.
Saat itu, Juru Bicara Meta, Kevin McAlister, mengatakan kepada The Verge bahwa Meta sedang berusaha mengatasi masalah ini. Mereka juga akan meningkatkan fitur stikernya dengan masukan dari para pengguna.
Namun, Meta belum memperbaiki masalah tersebut hingga saat ini, yang membuat banyak pihak semakin yakin bahwa Meta melakukan diskriminasi nyata. Temuan ini juga membuat situasi perang antara Israel dan Hamas semakin memanas.