Djarot PDIP Sebut Prabowo-Gibran Cerminan Neo-Orde Baru Masa Kini
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengajak partai pengusung, relawan, dan simpatisan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergerak. Apalagi, dukungan kini makin masif setelah baliho pasangan ini diturunkan beberapa waktu lalu.
Diketahui, baliho Ganjar-Mahfud MD dan atribut PDIP di kawasan Gianyar, Bali sempat diturunkan dengan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kerja.
"Rakyat semakin cerdas di dalam melihat rekayasa hukum yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK). Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud MD," kata Djarot seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 November.
Djarot mengingatkan tak ada tempat bagi siapapun berambisi untuk berkuasa dengan menggunakan berbagai cara. Termasuk, memanfaatkan MK untuk mengubah aturan.
"Spiritualitas bangsa Indonesia mengajarkan bahwa tidak ada tempat bagi mereka yang demi ambisi kekuasaan, dan cinta terhadap keponakan, lalu MK dikebiri, dan demokrasi pun mati," tegas Anggota DPR RI tersebut.
Momen putusan MK yang dianggap melanggengkan langkah Gibran juga disebut melahirkan kembali kekuatan moral di tengah masyarakat. "Inilah pondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD. Kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara bukan pada keluarga," ujar Djarot.
Baca juga:
Sehingga, Djarot berharap seluruh pendukung fokus memenangkan Ganjar-Mahfud MD. "Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan neo-orde baru masa kini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Djarot meyakini Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) akan objektif dalam menjalankan tugasnya. Sebab, semua memantau kerja mereka dalam memutus dugaan pelanggaran etik terkait syarat batas usia capres-cawapres yang diketuk Ketua MK Anwar Usman dan delapan hakim lainnya.
"Kuatnya gerakan dari para budayawan, cendekiawan, kelompok pro demokrasi, para ahli hukum tata negara hingga pergerakan tokoh-tokoh berintegritas tinggi dari berbagai perguruan tinggi menjadi kekuatan moral yang sangat dahsyat di dalam meluruskan jalannya demokrasi," pungkas Djarot Saiful Hidayat.