Pj Gubernur Sumsel Minta BNPB Perpanjang Masa Kerja Tim TMC

PALEMBANG - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa kerja tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) beberapa pekan pada November 2023 ini.

"Masa kerja tim TMC yang berakhir pada awal bulan ini diminta kepada BNPB diperpanjang untuk melakukan hujan buatan memaksimalkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," kata Pj Gubernur Agus Fatoni di Palembang dilansir ANTARA, Kamis, 2 November.

Menurut dia, selain mengupayakan TMC, untuk memperkuat tim Manggala Agni Daops Sumatera XVII terutama melakukan penanggulangan kebakaran di daerah rentan karhutla Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dikirim tiga unit ekskavator.

Masing-masing ekskavator tersebut akan dikirim dari Dinas Perkebunan Sumsel sebanyak satu unit yang akan digunakan untuk membangun sekat bakar, dan dua unit akan dikirim oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air  (PSDA) Provinsi Sumsel untuk menormalisasi kanal yang akan dialiri air yang dipompa dari Sungai Komering ke lokasi titik api sepanjang 18 kilo meter.

"Sekarang ini curah hujan masih minim, untuk memaksimalkan penanggulangan karhutla perlu dilakukan TMC atau hujan buatan dan kegiatan operasi darat," ujarnya.

Dia menjelaskan, cuaca panas di musim kemarau 2023 yang dipengaruhi El Nino berkepanjangan menyebabkan kekeringan, sehingga tim penanggulangan karhutla Sumsel kesulitan mendapatkan air.

Pemadaman melalui pengeboman air (water bombing) dari helikopter membutuhkan waktu penerbangan yang lama untuk mendapatkan air, juga dibatasi SOP, oleh karena itu maka yang perlu diperkuat adalah upaya pemadaman melalui darat yang dikomandoi oleh Manggala Agni, kata Pj Gubernur Sumsel.

Sementara Kepala PPI Manggala Agni Daops XVII Sumatera Ferdian Krisnanto mengatakan bahwa perlunya penekanan kepada masyarakat untuk berhenti membakar lahan, karena upaya modifikasi cuaca melalui hujan buatan sangat kecil tingkat keberhasilannya bilamana tidak terbentuk awan hujan.

Sedangkan terbentuknya awan tersebut membutuhkan penguapan air atau evaporasi, dan evaporasi tidak bisa terjadi bilamana udara dipenuhi asap karhutla, kata Ferdian.