Ajakan Antartick untuk Melawan Aksi Perundungan Lewat Lagu ‘Take Me Higher’
JAKARTA - Band rock asal Bogor, Antartick merilis video klip ‘Take Me Higher’, salah satu lagu dari album pertama yang dirilis pada tahun 2020 lalu, The Lone White Wolf.
Melalui dirilisnya video klip Take Me Higher, Antartick ingin menyuarakan untuk tidak takut terhadap tindak dan perilaku perundungan atau bullying.
Lewat lirik yang tegas, Take Me Higher menjadi pembuka album yang sarat dengan lecutan semangat dan keberanian.
Adapun, apa yang terdapat dalam lirik lagu, diinspirasi dari kejadian nyata yang pernah dialami salah satu personel Antartick, Anang (gitar).
“Lagu ini adalah luapan emosi atas segala perilaku perundungan yang pernah aku alami sewaktu masih sekolah, baik secara verbal maupun fisik,” kata Anang dalam keterangannya, Sabtu, 28 Oktober.
Menurut Anang, perilaku bullying membawa dampak yang berbahaya, baik dalam konteks sosial maupun psikologis.
Dalam konteks sosial, korban bullying merasa terisolasi dan sulit bersosialisasi, sementara pelaku bullying juga mengalami masalah dalam membangun empati dan hubungan dengan orang lain.
Sedangkan dalam sisi psikologis, banyak korban bullying yang mengalami depresi yang berakhir dengan bunuh diri. Sementara bagi pelaku bullying sangat berisiko terlibat dalam perilaku kriminal.
“Serius! Ini (bullying) bahaya banget. Untung saat itu ada keterbukaan untuk berkomunikasi dan dukungan dari orang tua dan teman dekat. Kalau tidak, mungkin aku nggak akan survive. Udah banyak kok ending yang tragis dari perilaku bullying seperti ini,” tutur Anang.
Baca juga:
- Scream Or Dance Hari Pertama: Aksi Andrew Rayel dan Batalnya Penampilan Lyodra
- Usia 67 Tahun Lokananta, Wendi Putranto: Mulai Dirasakan Berbagai Komunitas
- Kebakaran Rumah Warga di Pedati, Sembilan Unit Mobil Damkar Diterjunkan ke Lokasi
- Pihak SMPN 132 Cengkareng Berlakukan PJJ 1 Hari Pascaperistiwa Murid Jatuh dari Lantai 4
Kemudian, menurut Helvi (bass), tindak bullying tidak hanya terjadi secara langsung, namun juga terjadi di media sosial. Fenomena ini semakin meresahkan.
“Seseorang seringkali menggunakan anonimitas untuk menghina, merendahkan, dan mengintimidasi orang lain dengan kata-kata kasar, gambar, atau pesan yang merusak. Tindakan bullying di media sosial bisa sangat merugikan, karena dapat menyebabkan stres, depresi, bahkan memiliki efek jangka panjang pada kesejahteraan mental korban,” kata Helvi.
“Semakin hari semakin marak pemberitaan mengenai bullying dan tidak sedikit korban yang nekat mengakhiri hidupnya. Yuk kita beri dukungan untuk korban bullying dimanapun mereka berada. Aku tahu kalian hebat,” sambungnya.
Melalui lagu ini, Joean Lasta (vokal) mengatakan bahwa Antartick ingin menyuarakan kepada semua orang yang merasa jadi korban bullying, bahwa kalian tidak sendiri.
“Melawan rasa takut bukan berarti kita menyerang balik. Dengan speak up tanpa takut dibilang tukang lapor juga salah satu bentuk keberanian. Dan satu lagi, minta tolong orang lain bukan berarti kita adalah pecundang,” pungkas Joean Lasta.