Bagikan:

JAKARTA - Antartick kembali berkarya. Setelah 'kebut-kebutan' lewat Mobil Butut, band asal Bogor ini melepas lagu tunggal (single) anyar bertajuk Biru Kelabu sejak 21 April kemarin. Melalui single ini, Antartick juga memperkenalkan formasi baru dengan masuknya Sandy Adityar sebagai drumer.

Seakan tidak pernah berhenti dalam bereksplorasi, lagi-lagi Antartick membuat lagu dengan konsep yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan single sebelumnya. Bahkan penyajiannya pun 100 persen tidak sama; biasanya lagu dinyanyikan oleh Joe sebagai frontman, tapi kali ini lagu dibawakan oleh Helvi sang bassis. Alasannya? Improvisasi atas kesalahan yang tidak disadari pada saat proses rekaman.

“Pada saat proses workshop menjelang rekaman lagu ini, Joe tidak bisa ikut karena sedang persiapan sidang kuliah. Mau tidak mau Helvi sendiri yang nyanyi untuk membuat guide dan dilanjutkan take instrumen dengan aransemen dan nada yang sesuai dengan range vokal Helvi. Nah, di situ masalahnya; Saya lupa untuk mengubah nadanya sesuai dengan vokal Joe,” jelas Anang (gitar) sambil tertawa.

Setelah proses rekaman instrumen dan vokal guide Helvi yang sudah disempurnakan sedikit, ternyata terasa enak dan jiwa dari lagu tersampaikan. Akhirnya diputuskan untuk lagu ini, Helvi lah yang menyanyikannya.

Lagu ini menceritakan tentang ketidakpastian sebuah hubungan. Diciptakan Helvi dan Anang sebagai co-witter dalam penyempurnaan lirik dan aransemen musik. 

“Curhatan sih lebih tepatnya. Gue terjebak di situasi "Ghosting". Di saat gue merasa nyaman dengan seseorang tiba-tiba orang itu menghilang. Sampai akhirnya gue menyerah, mundur dan mulai melupakan. Nah lucunya adalah ketika lagu ini selesai gue tulis dengan perasaan yang sudah luntur, dia malah balik ngejar gue. Tapi ya sudahlah, bak nasi sudah menjadi bubur, perasaan pun enggak bisa seperti dulu lagi," tutur Helvi tentang latar belakang pembuatan lagu ini.

Untuk memperdalam nuansa yang sudah terbangun lewat aransemen musik dan lirik lagu, Antartick bereksplorasi secara lebih dalam dengan mangajak Didiet Violin untuk kolaborasi. 

“Saat pertama kali ngajak Didiet dan ngirim versi demo, jujur saya agak ragu apakah dia mau untuk berkolaborasi. Lalu beberapa menit kemudian, Didiet mengkonfirmasi lewat WhatsApp bahwa dia bersedia dan sudah kebayang untuk mengisi dengan nada apa aja,” kenang Anang.

Melalui lagu ini, Antartick berpesan agar kita selalu aware kepada siapa pun di sekitar kita. Bukan hanya sebatas perasaan, tapi orang lain di sekitar kita memiliki peran sendiri-sendiri yang secara langsung maupun tidak juga berpengaruh pada kita. 

“Jangan pernah sia-siakan orang yang menyayangimu, Karena saat dia sudah pergi, belum tentu dia kembali,” pungkas Helvi.