Drone Rusia Hantam Khmelnitskyi, Presiden Zelensky: Kemungkinan Sasarannya PLTN
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan pesawat tak berawak Rusia pada Rabu pagi di wilayah barat Khmelnitskyi, mungkin menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut.
Serangan drone itu dikatakan memecahkan jendela Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Khmelnitskyi dan melukai 20 orang.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, ledakan dari serangan pesawat tak berawak tidak mempengaruhi operasi pembangkit listrik atau koneksinya ke jaringan listrik. Namun, listrik untuk sementara diputus di beberapa stasiun pemantauan radiasi di luar lokasi.
Dalam pidato video malamnya, Presiden Zelensky mengatakan serangan itu memberikan lebih banyak bukti, perlu sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
"Kemungkinan besar sasaran drone ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir Khmelnitskyi," katanya, melansir Reuters 26 Oktober.
Dikata, gelombang kejut dari ledakan itu menghancurkan jendela-jendela, termasuk di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir.
Presiden Zelensky melanjutkan, setiap serangan Rusia, "terutama yang cukup berani untuk menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas penting lainnya, berfungsi sebagai argumen tekanan terhadap negara itu tersebut tidak cukup."
Sementara itu, gubernur daerah Serhiy Tyurin memberikan gambaran lebih lengkap mengenai tingkat kerusakan, mengatakan lebih dari 1.700 bangunan mengalami kerusakan.
Tyurin, dalam pernyataan yang diunggah di Telegram mengatakan, jumlah tersebut termasuk 282 blok apartemen, lebih dari 1.400 rumah pribadi, 41 institusi pendidikan dan enam gedung layanan kesehatan.
Terpisah, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan, mengatakan: "Fakta bahwa banyak jendela di lokasi tersebut hancur menunjukkan betapa dekatnya lokasi tersebut. Lain kali, kita mungkin tidak seberuntung itu."
Pihak angkatan udara Ukraina mengatakan, mereka menghancurkan 11 drone Rusia yang diluncurkan semalam, kata militer. Kerusakan disebabkan oleh gelombang ledakan dan puing-puing yang berjatuhan, menurut menteri dalam negeri.
"Pada malam hari, musuh menyerang wilayah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Khmelnytskyi. Akibat ledakan tersebut, jendela-jendela di gedung administrasi dan laboratorium rusak," kata Kementerian Energi melalui aplikasi pesan Telegram.
Saluran listrik juga rusak, katanya, dengan lebih dari 1.800 konsumen di kota Netishyn dan Slavuta yang berdekatan menghadapi pemadaman listrik.
Baca juga:
- Sebut Amerika Terlibat dalam Kejahatan Israel, Pemimpin Iran Khamenei: Darah Anak-anak Gaza Ada di Tangan AS
- Desak Tiga Hal Ini di DK PBB, Menlu Retno: Jangan Sampai Tragedi 1948 Kembali Terjadi
- Ingatkan untuk Tidak Memihak, Menlu Retno Cecar Dewan Keamanan PBB: Kapan DK akan Menghentikan Perang di Gaza?
- Kepala Staf Militer Israel: IDF Memerangi Hamas, Bukan Penduduk Gaza
Adapun di Slavuta, 20 bangunan rusak, termasuk satu bangunan yang digunakan oleh unit pemadam kebakaran dan penyelamatan dan satu lagi oleh departemen kepolisian, kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko, sedangkan wali kota setempat Vasiliy Sydor mengatakan 20 orang terluka.
Diketahui, wilayah Khmelnytskyi sering menjadi sasaran serangan drone dan rudal Rusia, yang oleh para analis dikaitkan dengan lapangan terbang militer di wilayah tersebut.
Total ada lima pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina yang menjadi titik pertikaian dalam invasi Rusia yang telah berlangsung selama 20 bulan.