Sebut Amerika Terlibat dalam Kejahatan Israel, Pemimpin Iran Khamenei: Darah Anak-anak Gaza Ada di Tangan AS
JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai Amerika Serikat tidak bisa dilepaskan dari situasi di Gaza, menyindir kunjungan para pemimpin Barat ke Israel usai serangan kelompok militan Palestina Hamas.
Khamenei pada Hari Rabu menuduh Amerika Serikat terlibat dalam kejahatan yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, Palestina.
"AS jelas merupakan kaki tangan rezim Zionis dalam kejahatannya terhadap Gaza. Faktanya, AS-lah yang mengatur kejahatan yang dilakukan di Gaza," kata Khamenei dalam pidato yang diunggah di akun resmi X miliknya, melansir Al Arabiya 25 Oktober.
"Darah anak-anak tertindas di Gaza ada di tangan AS," sebut Khamenei.
Lebih jauh, Khamenei menyindir kunjungan para pemimpin Barat ke Israel usai serangan Hamas pada 7 Oktober dengan menyebut "karena mereka melihat rezim Zionis sedang runtuh."
"Rezim Zionis telah mengalami pukulan telak. Mereka telah terluka dan lumpuh. Negara-negara Barat sedang berjuang untuk mempertahankan kekuatan mereka dengan menggunakan senjata dan bom," kritik Khamenei.
Diketahui, konflik bersenjata pecah di Gaza, usai Hamas melakukan serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu, menyebabkan Israel melakukan penyerangan masif dan pengepungan total terhadap wilayah kantong Palestina, usai sekitar 1.400 warganya tewas akibat serangan itu.
Hingga Rabu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap Gaza mencapai 6.546 jiwa, seperti dikutip dari Anadolu.
"Korban jiwa termasuk 2.704 anak-anak, 1.584 perempuan dan 364 orang lanjut usia," kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra pada konferensi pers di Kota Gaza.
Baca juga:
- Desak Tiga Hal Ini di DK PBB, Menlu Retno: Jangan Sampai Tragedi 1948 Kembali Terjadi
- Ingatkan untuk Tidak Memihak, Menlu Retno Cecar Dewan Keamanan PBB: Kapan DK akan Menghentikan Perang di Gaza?
- Kepala Staf Militer Israel: IDF Memerangi Hamas, Bukan Penduduk Gaza
- Sekutu Hizbullah Sebut Lebanon Tidak akan Memulai Perang dengan Israel, Tapi Bakal Membela Diri Jika Diserang
Ditambahkannya, 17.439 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut, sementara 1.600 orang masih terjebak di bawah reruntuhan, termasuk 900 anak-anak.
Teheran, yang telah lama dituduh Israel memasok senjata ke Hamas, merupakan sumber utama dukungan finansial dan militer kelompok militan Palestina tersebut, memuji serangan 7 Oktober tetapi menyangkal keterlibatan dalam perencanaan hingga pelaksanaannya.