Puan Soal Kabar Jokowi Minta Presiden 3 Periode: Setahu Saya Enggak Pernah Beliau Minta Perpanjangan
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengaku tak tahu soal adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meminta perpanjangan masa jabatan presiden. Puan menyebut Jokowi tak pernah meminta perpanjangan masa jabatan 3 periode.
Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan politikus PDIP Adian Napitupulu yang menyebut berubahnya sikap Jokowi karena dia pernah meminta perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode tapi ditolak. Penolakan ini didasari untuk menjaga keadaan negara.
“Enggak pernah (ada pertemuan, red). Setahu saya enggak pernah beliau (Presiden Jokowi, red) meminta untuk perpanjangan tiga periode,” kata Puan kepada wartawan di gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Oktober.
Puan menerangkan konstitusi sudah mengatur masa jabatan seorang presiden adalah lima tahun dan bisa diperpanjang hanya satu kali jika kembali maju dan terpilih.
“Jadi kalau kemudian ada perpanjangan itu mekanismenya dari mana,” tegasnya.
“Kan tidak ada mekanisme yang kemudian memungkinkan untuk kita melakukan perpanjangan atau melakukan tiga periode,” sambung Ketua DPR itu.
Baca juga:
- PDIP Punya Strategi Raup Suara, tak Khawatir Head to Head Ganjar-Gibran di Jateng
- Puan Soal Status Gibran di PDIP Usai Jadi Cawapres Prabowo: Tidak Ada Pengunduran Diri
- Jokowi Berhentikan dengan Hormat Wamen BUMN Roslan Roeslani Ketua Timses Prabowo-Gibran
- KPU Tegaskan Tak Soal Status Gibran Kader PDIP Diusung Jadi Cawapres Prabowo
Sementara soal kabar keretakan antara Presiden Jokowi dan PDIP, Puan ogah bicara soal itu. Dia bahkan mengaku baru saja bertemu dengan Jokowi saat Peringatan Hari Santri di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 22 Oktober.
“Baik-baik saja kok komunikasi terakhir kan ketemu di Hari Santri,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Adian menyebut Jokowi dan keluarganya berubah sikap karena wacana perpanjangan masa jabatan presiden ditolak oleh partainya. Tapi, dia tak peduli dengan kondisi tersebut karena PDIP kini fokus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Bagaimana Gibran tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi nggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 Oktober.