Gibran Menapaki Jejak Jokowi: Buah Tak Jatuh Jauh dari Pohonnya

JAKARTA – Gibran Rakabuming Raka saat ini menjadi figur dari generasi milenial yang paling ramai dibicarakan masyarakat Indonesia. Itu setelah dia resmi berduet dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2024.

Rumor soal Gibran akan maju di kontestasi Pilpres tahun depan sudah tercium dalam beberapa bulan ke belakang. Utamanya sejak putra sulung Presiden Joko Widodo ini mengadakan pertemuan intim dengan Prabowo di angkringan di Solo.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat mengikuti sidang Paripurna di DRPD Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023). (Antara/Mohammad Ayudha/tom)

Bak gayung bersambut, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal batas usia Capres dan Cawapres berpihak pada Gibran yang memang digadang-gadang bakal mendampingi Prabowo.

MK memutuskan bahwa Capres dan Cawapres harus berusia minimal 40 tahun atau sedang atau pernah menjabat sebagai kepala daerah. Ini tentu menjadi karpet merah bagi Gibran, yang tengah menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Kucuran Dana Rp71 Miliar

Sampai akhirnya pada Minggu (22/10/2023) Koalisi Indonesia Maju mengumumkan Gibran Rakabuming Raka resmi dipasangkan sebagai Cawapres Prabowo Subianto.

Deklarasi tersebut dilakukan di kediaman Prabowo di Jl. Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan meski tanpa kehadiran Gibran.

"Selamat malam saudara. Baru saja Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari delapan partai politik yaitu Golkar, PAN, Demokrat, Gerindra, Gelora, PBB, Garuda dan prima yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembuk secara final secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres KIM untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres dari KIM," tegas Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Minggu (22/10/2023).

Kesediaan Gibran menjadi Cawapres Prabowo sebenarnya agak menggelitik. Pasalnya pada 2018 Gibran masih emoh melirik politik sebagai kariernya. Pria kelahiran 1987 itu menegaskan fokus berbisnis, seperti yang ditekuni ayahnya, Jokowi sebelum terjun ke arena politik.

"Enggak, enggak tertarik (menjadi politisi)," kata Gibran ditemui dalam peresmian outlet Sang Pisang dan Markobar, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2018).

"Ayah saya juga dulu bisnis, jadi mengikuti ayah saya," katanya.

Gibran Rakabuming Raka saat menjadi pembicara di acara Talkshow Bisnis Food and Beverage 2019 di The Sunan Hotel Solo, Selasa (12/11/2019). (Antara/Aris Wasita)

Saat itu, Gibran disebut sebagai figur yang pantas dijadikan panutan. Bagaimana tidak, sebagai anak orang nomor satu di Indonesia, Gibran tak kepincut politik dan memilih tetap berkarier di dunia bisnis.

Gibran menghabiskan masa kecil hingga praremaja di Solo, kota kelahirannya. Ia menempuh pendidikan di SDN Mangkubumen Kidul Surakarta dan SMPN 1 Surakarta sebelum hijrah ke Singapura.

Ia melanjutkan pendidikan setingkat SMA di Orchid Park Secondary School di tahun 2002. Setelah lulus, Gibran kuliah S1 di Management Development Intitute of Singapore (MDIS). Tak berhenti sampai di situ, pria kelahiran 1 Oktober 1987 melanjutkan pendidikannya di University of Technology Insearch, Sydney, Australia dan lulus pada 2010.

Seusai merampungkan pendidikannya, Gibran terjun ke bisnis kuliner. Bisnis pertamanya adalah Chilli Pari yang berdiri pada 2010. Chilli Pari menyediakan katering untuk berbagai keperluan seperti pesta pernikahan, meeting perusahaan, dan lain-lain.

Sejak saat itu bisnis Gibran terus menyebar. Di bidang kuliner, ia mendirikan Markobar, Goola, Mangkokku, Siap Mas, Ternakkopi dan Pasta Buntel. Selain di bidang kuliner, Gibran juga merambah bisnis lainnya yaitu Madhang, aplikasi untuk menjembatani ibu-ibu yang jago masak dengan pembeli. Bisnis Gibran lainnya adalah iColor yang melayani jasa perbaikan gawai keluaran apple.

Bisnis-bisnis Gibran hampir selalu berhasil menyita atensi. Salah satunya adalah Goola, minuman tradisional yang manis tanpa meninggalkan ciri khas jadul, misalnya menggunakan pacar cina untuk menggantikan bubble tea dan santan sebagai pengganti cheese foam.

Minuman tradisional Indonesia buatan startup milik Gibran Rakabuming Raka, Goola yang kini bangkrut meskipun sudah disuntik dana Rp71 miliar. (Antara/HO Alpha JWC Ventures)

Goola menjadi perbincangan bukan hanya karena rasanya yang lezat, tapi juga karena start-up tersebut mendapat suntikan modal Rp71 miliar dari Alpha JWC Ventures pada Agustus 2019. Kucuran dana ini lantas menjadi pertanyaan banyak pihak. 

“Kami melihat potensi besar dan kesuksesan awal Goola. Dengan pengalaman dan keahlian kami, kami yakin Alpha JWC Ventures akan menjadi rekan yang tepat bagi misi besar dan rencana ekspansi Goola,” kata Managing Partner Alpha JWC Ventures, Jefrey Joe, dikutip Antara.

Bisnis Goola tak bertahan lama dan termasuk satu dari empat bisnis Gibran yang sudah gulung tikar sekarang. Tiga lainnya yang diketahui bangkrut adalah Ternakopi, Siap Mas, dan Madhang.

Gibran kembali menegaskan bahwa minatnya adalah mengembangkan bisnis dan jauh dari politik, ketika Jokowi akan kembali maju dalam Pilpres 2019.

“Saya itu enggak pernah berpolitik dan tidak menjadi tim sukses,” kata Gibran dalam sebuah acara di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, pada 3 September 2018.

Berubah Pikiran

Namun pendirian Gibran hanya bertahan sampai 2019, ketika ia akhirnya mendatangi Kantor DPC PDIP di Kawasan Brengosan, Solo. Gibran mantap mendaftarkan diri sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Sepak terjang Gibran di politik terbilang mulus. Gibran, yang saat itu baru berusia 33 tahun mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo untuk periode 2020-2025 dengan PDIP sebagai kendaraan politiknya.

Pada Pilkada 2020, Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa Berhasil mengalahkan duet Bagyo Wahyono-Suparjo Fransiskus Xaverius dengan memperoleh 86,5 persen suara.

Akhirnya pasangan Gibran-Teguh resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dalam rapat pleno terbuka yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo pada 21 Januari 2021.

Gibran Rakabuming Raka bersiap memberikan keterangan pers usai menyerahkan berkas pendaftaran anggota PDI Perjuangan di kantor DPC PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019). (Antara/MOhammad Ayudha)

Seolah tanpa halangan berarti, dua tahun berselang Gibran Rakabuming Raka didukung Koalisi Indonesia Maju untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Menarik disimak apakah nasib baik akan kembali menaungi Gibran saat ia mendampingi Prabowo pada pertarungan sengit yang digelar 14 Februari 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengungkapkan, Prabowo ingin memanfaatkan status Gibran sebagai anak Jokowi, yang notabene presiden saat ini.

“Kenapa Prabowo ngebet menggandeng Gibran? Ini adalah bagian dari strategi. Untuk memenangkan Pilpres, Prabowo ingin menambah dukungan dari luar pemilihnya. Pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu Prabowo kalah di Jateng dan Jatim. Dengan duet Prabowo-Gibran diharapkan dapat menambah suara,” ujar Karyono saat dihubungi VOI.

“Selain itu, yang ingin dikapitalisasi Prabowo adalah ayahnya Gibran. Sampai saat ini Jokowi masih menjabat sebagai presiden, pemegang kekuasaan tertinggi. Bisa saja instrumen kekuasaan ini digunakan Prabowo,” ujar Karyono mengimbuhkan.