Presiden Putin Perintahkan Jet Tempur MiG-31 dengan Rudal Kinzhal Lakukan Patroli Permanen di Laut Hitam
JAKARTA - Presiden Vladimir Putin tengah pekan ini memerintahkan Pasukan Dirgantara Rusia untuk memulai patroli permanen di wilayah udara Laut Hitam, dengan jet tempur yang dibekali rudal hipersonik.
“Di bawah perintah saya, Pasukan Dirgantara Rusia mulai berpatroli di wilayah udara netral di Laut Hitam secara permanen. Pesawat MiG-31 kami dipersenjatai dengan sistem Kinzhal," ujar Presiden Putin seperti dilansir dari TASS 18 Oktober.
Lebih jauh Presiden Putin menerangkan, rudal Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer dan kecepatan hingga Mach 9.
"Ini bukan sebuah ancaman," lugas Presiden Putin, menjelaskan dia hanya mengumumkan keputusannya.
Presiden Puting menyampaikan pengumumannya setelah menilai tindakan AS di Ukraina, menunjukkan Washington semakin terlibat dalam konflik tersebut.
"Ditambah lagi, semua ini terjadi di tengah konflik di Timur Tengah, semua ini semakin memperparah suasana. Sekarang, mereka menarik dua kelompok kapal induk ke Mediterania," jelasnya.
Menurut Presiden Putin, patroli Angkatan Udara Rusia akan memungkinkan dilakukannya kontrol visual dan 'kontrol dengan senjata' atas peristiwa di Mediterania.
"Saya memperingatkan ini bukan ancaman, tapi kami akan melakukan kontrol visual, kontrol dengan senjata atas apa yang terjadi di Mediterania," pemimpin Rusia itu menggarisbawahi, menjawab pertanyaan apakah pernyataannya akan disebut sebagai ancaman terhadap negara-negara Barat.
Baca juga:
- IDF Sebut Pasukannya Berhasil Menyerang Lebih dari 100 Sasaran Hamas di Gaza Semalam
- Perusahaan Garmen India Putus Hubungan Bisnis dengan Israel Usai Ledakan di Rumah Sakit Gaza
- Pentagon Sebut Beijing Bisa Miliki Lebih dari 1.000 Hulu Ledak Nuklir Tahun 2030, AS: China Terus Melakukan Modernisasi
- Tingkatkan Patroli di Baltik Usai Kerusakan Infrastruktur Bawah Laut, NATO Kerahkan Kapal Perang, AWACS hingga Drone
Diketahui, rudal hipersonik Kinzhal adalah salah satu dari serangkaian senjata baru yang diungkapkan Presiden Putin dalam pidato kenegaraannya pada tahun 2018.
Rudal ini dikatakan mampu terbang di atmosfer dan bisa melakukan manuver dibanding rudal konvensional, sehingga diklaim mampu menghindari intersepsi pertahanan udara lawan.