92 Persen Pasien COVID-19 di Kepri Sembuh

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau menyatakan jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 terus bertambah.

Sekda Kepri Tengku Said Arif Fadillah mengatakan jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 38 orang sehingga menjadi 7.797 orang atau 92,99 persen.

Ia merinci jumlah pasien yang sembuh di Batam sebanyak 27 orang, Tanjungpinang 10 orang, dan Lingga satu orang.

Sementara total pasien yang sembuh sejak pandemi COVID-19 sampai sekarang di Batam mencapai 5.457 orang, Tanjungpinang 1.228 orang, Bintan 510 orang, Karimun 384 orang, Lingga 35 orang, Natuna 87 orang, dan Kepulauan Anambas 96 orang.

"Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri tinggal 380 orang, kebanyakan di Batam," kata Said Arif yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri di Tanjungpinang, dilansir Antara, Selasa, 9 Februari.

Arif menjelaskan kasus aktif COVID-19 di Kepri tersebar di Batam sebanyak 206 orang, Tanjungpinang 75 orang, Bintan 67 orang, Karimun 12 orang, Lingga 13 orang, Natuna satu orang, dan Anambas enam orang.

"Hari ini ada penambahan 27 orang pasien baru, terdiri dari 10 orang di Kota Batam, delapan orang di Kota Tanjungpinang, tujuh orang di Kabupaten Bintan, dan dua orang di Lingga," ujarnya.

Total jumlah pasien positif COVID-19 di Kepri sejak Maret 2020 sampai sekarang 8.385 orang, tersebar di Batam mencapai 5.809 orang, Tanjungpinang 1.328 orang, Bintan 591 orang, Karimun 414 orang, Lingga 51 orang, Natuna 89 orang, dan Anambas sebanyak 103 orang.

Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia akibat dipicu COVID-19 mencapai 208 orang, tidak ada penambahan hari ini. Pasien yang meninggal dunia terdiri dari Batam 146 orang, Tanjungpinang 25 orang, Bintan 14 orang, Karimun 18 orang, Lingga tiga orang, Natuna satu orang, dan Anambas satu orang.

Ia mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tidak tinggal serumah, teman rumah ataupun di tempat kerja, sehingga kluster keluarga dan kluster tempat kerja bisa dicegah bersama-sama.

"Protokol kesehatan yang senantiasa harus dilakukan adalah memakai masker, menjaga jarak (tidak bersalaman) dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin," katanya mengimbau.