Cara Kerja Iron Dome Israel dan Kelemahannya
YOGYAKARTA – Cara kerja Iron Dome Israel jadi salah satu hal yang menarik untuk dibahas. Pasalnya, roket yang menjadi salah satu sistem pertahanan militer itu kerap disebut sebagai salah satu yang tercanggih di dunia.
Meski diklaim sebagai salah satu yang tercanggih, pasukan Hamas justru berhasil mengidentifikasi kelemahan Iron Dome yang ternyata tak mampu menahan serangan roket dengan jumlah banyak sekaligus. Lalu bagaimana sebenarnya Irone Dome Israel bekerja?
Cara Kerja Iron Dome Israel
Secara umum Iron Dome adalah alat untuk menembah jatuh proyektil yang masuk ke pertahanan tertentu. Teknologi Iron Dome dilengkapi dengan radar yang berfungsi untuk mendeteksi roket. Setelah itu sistem komando dan kontrol akan dengan cepat melakukan perhitungan apakah proyektil yang masuk bersifat mengancam atau akan menghantam wilayah yang tak berpenghuni. Bahkan Iron Dome juga mampu mendeteksi potensi roket meluncur ke mana, apakah ke kota, pangkalan militer, atau hingga ke kerumunan pasukan.
Jika proyektil roket terdeteksi mengancam, maka Iron Dome akan melakukan upaya penggagalan dengan meluncurkan rudal dari darat dengan menyasar roket lawan dan meledakkannya di udara.
Iron Dome tidak hanya canggih, namun juga praktis karena dapat dipindah dengan mudah. Selain itu persiapan yang diperlukan hanya memakan waktu hitungan jam. Sedangkan rudal yang diluncurkan dapat bermanuver dengan mudah.
Panjang rudal sendiri mencapai 3 meter dengan diameter 15 cm dan bobot 90 kilogram. Per rudal dapat menyimpan 11 kg bahan peledak kekuatan tinggi dengan jangkauan 4 hingga 70 km. Setiap unit punya radar kontrol tembakan yang mampu mengidentifikasi target dengan cepat. Selain itu Iron Dome juga punya peluncur rudal portabel.
Setiap unit Iron Dome mampu melindungi area dengan luas 155 kilometer persegi. Biasanya diletakkan di area strategis bahkan di wilayah perkotaan padat penduduk. Israel sendiri memiliki beberapa Iron Dome, dengan masing-masing empat peluncur. Tiap peluncur berkapasitas hingga 20 penangkis.
Baca juga:
- Google Search Kini Mampu Menciptakan Gambar Sesuai Perintah dengan Dukungan AI
- China Mengeluarkan Persyaratan Keamanan untuk Layanan AI Generatif: Termasuk Daftar Hitam Sumber Data
- Google Membela Diri terhadap Pengguna AI Generatif dari Tuntutan Kekayaan Intelektual
- Uni Eropa Minta TikTok Tingkatkan Penghapusan Konten Ilegal Pasca Serangan Hamas
Kelemahan Iron Dome
Meski dibekali dengan kecanggihan teknologi militer, Iron Dome juga memiliki potensi kegagalan mencegah serangan. Kegagalan itu bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti jumlah dan jenis roket. Hal itu terlihat dari serangan Hamas yang mengklaim bahwa bombardir yang mereka lakukan adalah dengan meluncurkan 5.000 roket dalam waktu 20 menit. Jumlah tersebut ternyata cukup membuat Iron Dome kewalahan.
Iron Dome juga sempat berhasil menggagalkan serangan roket Hamas yang menggunakan berbagai tipe, seperti roket Qassam dan roket Grad. Pada roket Qassam, Iron Dome bisa mengantisipasinya. Namun pada serangan roket Grad, Iron Dome tak mampu melakukan pencegatan.
Selain itu Iron Dome juga tampaknya kesulitan membendung roket yang diluncurkan lewat kendaraan bergerak. Kegagalan itu kemungkinan bisa terjadi karena radar gagal membaca situasi.
Itulah informasi tentang cara kerja Iron Dome Israel. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.