Sebut Netanyahu dan Israel Tak Siap Hadapi Serangan Hamas, Trump: Mereka harus Benahi karena Potensi Perang dengan Iran
JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Israel yang dinilai tidak siap menghadapi serangan Hamas, memperingatkan mereka punya potensi berperang dengan Iran.
Kelompok militan Hamas menyerbu Israel dari Jalur Gaza pada Hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 1.200 orang, serangan militan Palestina paling mematikan dalam sejarah Israel.
Israel membalas dengan pemboman besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan 1.055 orang, diikuti dengan pengerahan ribuan tentara di sekitar wilayah tersebut, meningkatkan penilaian akan adanya invasi darat ke Gaza.
Berbicara kepada Fox News, Trump, yang merupakan salah satu kandidat calon presiden dari Partai Republik untuk Pemilu 2024, mengatakan PM Netanyahu sangat terpukul akibat serangan itu.
"Dia tidak siap. Dia tidak siap dan Israel tidak siap. Dan di bawah Trump, mereka tidak harus siap," katanya, melansir Reuters 12 Oktober.
Trump diketahui memiliki hubungan yang dekat dengan PM Netanyahu selama menjabat sebagai Presiden AS, meskipun ada keretakan dalam hubungan keduanya.
Berbicara kepada para pendukungnya di Florida pada Rabu malam, Trump kembali mengomentari kesiapan keamanan Israel, dengan menyebutkan "beberapa hal yang tidak beres selama seminggu terakhir".
"Mereka harus membenahi hal ini, karena mereka berpotensi berperang dengan kekuatan yang sangat besar, mereka berpotensi berperang dengan Iran," urai Trump.
Baca juga:
- Gabung Pemerintahan Darurat Israel Setelah Demo dan Dialog, Pemimpin Oposisi Gantz: Sekarang Waktu untuk Perang
- Israel Bentuk Pemerintahan Darurat, Menhan Gallant: Kami akan Menghapus Apa yang Disebut Hamas dari Muka Bumi
- Puluhan Juta Orang Terancam Kekurangan Pangan, WFP Sebut Gempa Bumi Afghanistan Bencana di Atas Bencana
- Hamas Klaim Serangan Terhadap Israel Direncanakan Selama 2 Tahun: Produksi Senjata hingga Roket, Dapat Izin Rusia
Terpisah, salah satu pesaing Trump dalam kontestasi kandidat calon presiden Partai Republik, Ron DeSantis, mengkritik komentar mantan presiden tersebut.
"(Ini) tidak masuk akal, siapa pun, apalagi seseorang yang mencalonkan diri sebagai Presiden, kini memilih untuk menyerang teman dan sekutu kita, Israel," tulis DeSantis di media sosial.